TEMPO.CO, Los Angeles - Dokumen FBI tentang Marilyn Monroe yang ditengarai sebagai seorang komunis ditemukan dan diterbitkan kembali. Tak hanya bintang yang populer di era 1960-an itu, tapi juga sederet nama selebritas Amerika Serikat yang diendus berhaluan kiri.
Tapi dalam dokumen yang sebelumnya telah banyak disunting, tidak disebut informasi baru tentang kematian Monroe 50 tahun yang lalu. Surat dan kliping berita yang disertakan dalam file tersebut menunjukkan biro tak menafikan kemungkinan aktris telah dibunuh, namun mereka tak berupaya menyelidikinya. Aparat berwenang Los Angeles saat itu menyebut kematian Monroe kemungkinan akibat bunuh diri.
Dokumen yang didapat Associated Press melalui Freedom of Information Act, file yang diperbaharui FBI menunjukkan lembaga itu memantau Monroe untuk hubungan dengan komunisme di tahun-tahun sebelum kematiannya pada Agustus 1962.
Catatan mengungkapkan bahwa beberapa di lingkaran dalam Monroe khawatir tentang hubungan dia dengan anak seorang miliarder bernama Frederick Vanderbilt Field, yang dicabut hak warisnya oleh keluarganya karena berpandangan berhaluan kiri.
Sebuah perjalanan ke Meksiko pada awal tahun itu mempertemukan Monroe dengan Field, yang tinggal di negara tersebut dengan istrinya. Informan melaporkan kepada FBI bahwa keduanya saling jatuh hati, hal yang menyebabkan keprihatinan di antara beberapa di lingkaran dalamnya.
"Situasi ini menimbulkan kekecewaan yang besar bagi rombongan Miss Monroe dan juga di antara American Komunis Group di Meksiko," tulis file itu. Di dalam file itu juga terdapat laporan dekorator interior yang menyebut hubungan Monroe-Field.
Otobiografi Field mencurahkan satu bab penuh untuk perjalanan Monroe. Ia menyebutkan bahwa ia dan istrinya menemani Monroe selama wisata belanja dan kuliner, dan hanya menyebutkan politik sekali dalam bagian percakapan makan malam mereka.
"Dia berbicara sebagian besar tentang dirinya sendiri dan beberapa orang yang telah atau masih penting baginya," tulis Field. "Dia mengatakan kepada kita tentang perasaan yang kuat untuk hak-hak sipil, kesetaraan kaum hitam, serta kekagumannya atas apa yang sedang dilakukan di Cina, kemarahannya pada McCarthyism, dan kebenciannya pada direktur FBI J. Edgar Hoover. "
FBI pada masa itu memetakan kehidupan politik dan sosial dari banyak selebriti, termasuk Frank Sinatra, Charlie Chaplin, dan mantan suami Monroe Arthur Miller. Biro ini juga telah terlibat dalam penyelidikan tentang berbagai kejahatan terhadap selebriti, termasuk ancaman terhadap Elizabeth Taylor, kasus pemerasan yang melibatkan Clark Gable, dan baru-baru ini, mencoba untuk memecahkan siapa yang membunuh rapper Notorious B.I.G.
AP sebelumnya meminta file FBI mengenai Monroe awal tahun ini sebagai bagian dari serangkaian tulisan memperingati 50 tahun kematian Monroe. FBI awalnya berdalih mereka telah mentransfer berkas ke fasilitas Arsip Nasional di Maryland, namun Arsip Nasional mengatakan dokumen belum diterima. Beberapa bulan setelah meminta rincian, FBI merilis versi terbaru dari file yang menghilangkan puluhan tahun lalu.
Selama bertahun-tahun, para peneliti, penulis biografi, dan orang-orang yang tidak percaya kematian Monroe di rumahnya daerah Los Angeles adalah bunuh diri, meminta akses pada file itu. Sebuah penyelidikan tahun 1982 oleh Kantor Kejaksaan Los Angeles tidak menemukan bukti pembunuhan atas Monroe, setelah meninjau semua catatan investigasi, tetapi mencatat bahwa file FBI "disensor ketat."
AP | TRIP B