TEMPO.CO, New York - Penembakan yang menewaskan korbannya kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini dua pemadam kebakaran tewas dan dua petugas lainnya terluka karena ditembak saat memadamkan api di Kota Webster, New York, Senin pagi waktu setempat, 24 Desember 2012.
Kepolisian setempat mengatakan petugas pemadam kebakaran yang tewas adalah Tomasz Kaczowka dan Mike Chiapperini. Sedangkan korban yang terluka adalah Joseph Hofsetter dan Theodore Scardino. Keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Memorial Strong di kota tersebut dan diharapkan segera pulih.
“Para petugas pemadam ini kebakaran ini bangun tengah malam untuk memadamkan api. Mereka tidak berharap ditembak dan terbunuh,” kata Kepala Kepolisian Webster Gerald Pickering, Senin, 24 Desember 2012.
Menurut Pickering, petugas pemadam itu ditembak oleh William Spengler, 62 tahun. Pelaku menembak saat petugas pemadam sedang berjuang menjinakkan api. Kebakaran terjadi sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Api melahap tujuh rumah. Petugas mengevakuasi penduduk dengan mobil berlapis baja. Tiba-tiba Spengler menembak petugas pemadam yang sedang mengevakuasi penduduk dan memadamkan api.
Spengler pernah dipenjara 17 tahun karena terbukti membunuh neneknya pada 1980. Setelah menembak petugas pemadam kebakaran, ”Dia kemudian menembakkan kepalanya sendiri, ” kata Pickering,
Sebelumnya, Adam Lanza (20) melakukan penembakan secara membabi buta di SD Sandy Hook Newtown, Connecticut, Amerika, 14 Desember lalu. Korbannya 26 orang tewas, 20 di antaranya siswa SD Sandy Hook. Sebelumnya, dia menembak ibunya, Nancy (52). Adam kemudian menembak dirinya sendiri hingga tewas. Kasus ini merupakan salah satu kasus penembakan massal paling buruk dalam sejarah Amerika.
Kasus Adam mencuatkan kembali perdebatan yang tidak pernah selesai soal pengendalian senjata api di Amerika. Presiden Obama menjanjikan segera mengontrol senjata api dan tidak ingin “pembantaian massal” seperti yang dilakukan Adam terjadi lagi.
BBC | NURHASIM