TEMPO.CO, Jakarta--Informasi tentang pidato Assange disebarkan melalui situs wiseupaction.info dan akun twitter @WikiLeaks. Pendukung Assange diaharapkan hadir di pidato itu.
Julian Assange tinggal di sebuah kamar dengan luas tak lebih dari 20 meter persegi di dalam Kedutaan Besar Ekuador di London, hanya berjarak beberapa meter dari pusat pertokoan mewah Harrods, setelah mendapat asilum dari pemerintah Ekuador. Assange terancam diekstradisi ke Amerika Serikat setelah menyebarkan kawat-kawat rahasia pemerintah AS.
Kepolisian Inggris berjaga selama 24 jam di luar Kedutaan, bersiap menangkap Assange jika ia berani mencoba-coba keluar dari tempat persembunyiannya. Jika itu terjadi, Kepolisian Inggris akan menangkap Assange dan mengekstradisi pria berambut blonde itu ke Swedia atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual. Meskipun menolak tuduhan itu dan yakin dirinya tidak bersalah, Assange menduga kasus Swedia hanya salah satu batu lompatan agar pemerintah Amerika Serikat bisa menciduknya.
Terakhir kali Assange memberikan pidato dari lokasi yang sama pada 19 Agustus yang lalu. Saat itu ia meminta pemerintah Amerika Serikat menghentikan perang yang mereka lancarkan terhadap para whistle-blower. Ia menuntut agar Thomas Drake, William Binney, John Kirakou dan whistle-blower lainnya mendapat pengampunan dan kompensasi atas tindakan yang telah dilakukan.
Ia juga menuntut pemerintah Amerika Serikat membebaskan Bradley Manning. Manning adalah prajurit Amerika Serikat yang diduga memberikan video penembakan warga sipil oleh tentara Amerika di Afghanistan kepada Wikileaks. Atas tindakannya itu, Manning menjalani penahanan lebih dari dua tahun sebelum disidang dan mengalami penyiksaan selama berada di dalam tahanan.
KARTIKA CANDRA (LONDON)