TEMPO.CO, Damaskus - Seorang pedagang Suriah, diperkirakan berusia 40-an, menembak mati istrinya sendiri, yang juga warga Rusia, di kawasan sebelah utara Kota Aleppo. Pelaku menganggap istrinya merupakan pendukung rezim Presiden Bashar al-Assad. Demikian keterangan sepupu pelaku kepada AFP, Rabu, 19 Desember 2012.
Dalam aksinya, pelaku yang bernama Mohammed masih mengenakan pakaian toko, Selasa pagi waktu setempat, 18 Desember 2012, tampak menenteng pistol.
"Senjata itu digunakan menembak istrinya sendiri setelah beradu argumen di kediaman mereka di daerah yang dikuasai pemberontak di Distrik Maysar, Aleppo," kata Ahmed, seorang pegawai pemerintah berusia 30 tahun.
"Adu argumentasi itu memuncak ketika dia (pelaku) mengkritik Assad, sementara sang istri membela Assad," kata Ahmed. "Pekelahian tak terelakkan sehingga dia menembaknya."
Pelaku (Mohammed) kemudian ke luar rumah dan menceritakan perihal istrinya. Menurut dia, dia bertemu dengan istrinya di Rusia dalam sebuah perjalanan bisnis, selanjutnya menikahinya selama empat tahun.
Dalam aksi pembunuhan tersebut, tidak ada polisi di Maysar. Bahkan para pemberontak tidak menahannya. Pada Juli 2012, Tentara Pembebasan Suriah (FSA) melancarkan serangan ke separuh wilayah Aleppo, kawasan pusat bisnis di Suriah. Sesekali, tentara pemerintah berusaha membalas.
AL ARABIYA | CHOIRUL