TEMPO.CO, Jakarta - Cina menahan 500 orang dari kelompok the Church of the Almighty God yang percaya dan menyebarkan informasi kiamat akan berakhir Jumat nanti.
Kantor berita Xinhua melaporkan sebanyak 400 orang ditangkap dalam sepekan terakhir di Provinsi Qinghai. Sisanya ditangkap di delapan provinsi lainnya.
“Kepolisian Qinghai telah menyapu kelompok Almighty God, menahan lebih dari 400 anggota, dan menyita lebih dari 5 ribu barang bukti, termasuk banner, DVD, slogan, buku, komputer, speaker, dan ponsel.” Begitu Xinhua melaporkan.
Pelapor tak menyebutkan pemerintah yang memerintahkan penangkapan tersebut. "Ini pemerintah, pemerintahan yang mana? Tak ada yang mengetahui," kata Zhou Xiaozheng, profesor sosiologi pada Renmin University di Beijing. "Pemerintah mengontrol media. Jadi, tak ada yang mengizinkan melaporkannya."
Pemerintah Cina memata-matai kegiatan kelompok kepercayaan yang tersebar di sana. Salah satunya adalah kelompok Falun Gong yang berdiri sejak 1999. Pengikut kelompok ini pernah melakukan unjuk rasa tutup mulut di depan kantor Partai Komunis di Beijing.
Kepolisian Cina menolak berkomentar mengenai penangkapan tersebut.
Adapun kelompok Almighty God dibentuk tahun 1990 oleh pendeta Zhao Weishan di ibu kota Provinsi Henan. Kelompok ini percaya datangnya penyelamat di akhir dunia. Dia akan bertarung melawan "Big Red Dragon" yang menyinggung Partai Komunis Cina. Zhao kemudian meninggalkan Cina pada 12 tahun lalu guna mencari asilum.
“Mereka bilang kitab suci sudah ketinggalan zaman,” kata sumber gereja setempat. "Mereka menginterpretasikannya berdasarkan adaptasi kultur Cina. Ini membuat warga Cina mengerti dan kepercayaan mereka diterima."
Teori akhir dunia pada 21 Desember 2012 mengacu pada berakhirnya kalender Maya yang populer di Cina. Kebanyakan mereka menggambarkan kiamat berdasarkan film Holywood 2012 yang banyak ditonton di Cina. NASA sudah menegaskan kiamat, seperti yang digambarkan kelompok tadi, tak bakal terjadi pada 21 Desember 2012.
GUARDIAN | WANTO