TEMPO.CO, London -- Pemerintah Inggris mengabadikan nama Ratu Elizabeth II di satu tempat di Antartika sebagai kado perayaan 60 tahun ia bertakhta sebagai ratu. Kawasan itu seluas 169 ribu mil persegi, hampir dua kali luas Inggris, yang selama ini belum diberi nama.
“Ini penghargaan di akhir tahun perayaan Berlian Ratu dan saya bangga menyampaikan hal ini saat dia berkunjung ke kantor Kementerian Luar Negeri,” kata William Hague, Menteri Luar Negeri Inggris, kemarin.
Untuk pertama kalinya Ratu membuat sejarah dengan mengunjungi Downing Street. Di sini Perdana Menteri Inggris dan kabinetnya berkantor untuk mengelola pemerintahan. Ratu hadir dan duduk bersama anggota kabinet saat pembahasan urusan parlemen yang akan datang.
Ratu Elizabeth II merupakan anggota kerajaan yang pertama kali menghadiri pertemuan kabinet sejak 1781, saat perang Amerika Serikat memperjuangkan kemerdekaannya. Ayahnya, George VI, menghadiri kabinet saat Perang Dunia II berlangsung.
Kehadiran Ratu di kabinet menuai penilaian pro dan kontra. Profesor program pemerintahan di London School of Economics, Rodney Barker, menilai kehadiran Ratu sebagai hal yang “gila” karena kehadirannya itu membuat Ratu berpeluang mengetahui banyak hal yang seharusnya tidak ia tahu dan mendengarkan banyak hal yang seharusnya ia tidak dengarkan.
Sebaliknya Profesor Jane Ridley, penulis biografi Edward VII, mengatakan ke BBC Radio4’S Today, derajat Ratu berada di atas kerajaan dan politik. “Ini sebuah tonggak konstitusi,” kata Ridley.
BBC I MARIA RITA