TEMPO.CO, Moskow - Kapal perang Rusia berlayar memasuki perairan Mediterania untuk mempersiapkan evakuasi warganya dari Suriah. Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan sekutunya semakin terdesak oleh pasukan pemberontak yang merangsek masuk ke ibu kota.
Kantor berita Rusia, Interfax, Selasa, 18 Desember 2012, mengutip pernyataan seorang sumber yang menyatakan dua kapal penyergap, tanker, dan kapal pengawal telah meninggalkan pelabuhan Baltik menuju laut Mediterania. Kapal itu berlabuh di Kota Tartus. “Persiapan pengangkutan dilakukan dalam waktu cepat dan sangat dirahasiakan,” ujar sumber itu.
Sehari sebelumnya Rusia memastikan dua warganya telah diculik di Suriah. Keduanya diculik bersama seorang warga Italia.
Melemahnya kekuatan pasukan Assad ditandai dengan kemampuan pemberontak menguasai kamp warga Palestina di Yarmouk lewat pertempuran sengit pada Senin lalu. Menurut sejumlah aktivis, kamp itu berjarak hanya 2 mil dari ibu kota.
Juru bicara pemberontak Abu Nidal melalui Skype menjelaskan Yarmouk merupakan kawasan strategis yang sangat penting karena salah satu pintu terbaik untuk memasuki Damaskus, ibu kota Suriah.
“Penguasa biasanya tidak akan bertempur untuk kembali menguasai sejumlah kawasan karena pasukannya sudah lemah. Namun saya pikir mereka memandang Yarmouk sebagai garis merah, sehingga akan melakukan perlawanan sengit kembali," ujar Abu Nidal.
Pertempuran sengit memperebutkan Yarmouk, menurut pengamat hak asasi manusia rakyat Suriah, telah membuat gelombang pengungsi meninggalkan Yarmouk menuju Damaskus. Adapun ratusan orang lainnya telah menyeberang ke perbatasan menuju Libanon.
REUTERS I MARIA RITA