TEMPO.CO, Suva - Badai Evan menghantam Fiji, negara di kawasan selatan Pasifik, Senin, 17 Desember 2012, menyebabkan ribuan orang terpaksa diungsikan ke pusat-pusat evakuasi.
Angin topan mendarat di kepulauan utama Viti Levu, Senin, dengan kecepatan bertiup 200 kilometer per jam, mengakibatkan pepohonan tumbang menutupi jalan raya dan memaksa seluruh jadwal penerbangan di negara itu dibatalkan.
Otoritas Fiji membenarkan telah terjadi badai di negaranya, namun tak dilaporkan jumlah korban jiwa akibat amuk angin lesus itu.Tak seperti di negara tetangganya, Samoa, badai di negarfa tersebut telah merengut sedikitnya empat jiwa pekan lalu dan 10 orang lainnya hilang.
Siaran pers yang dikeluarkan oleh Kantor Meteorologi Fiji menyebutkan, badai topan terjadi pada pukul 16.00 petang waktu setempat (03.00 GMT) berkecepatan 28 kilometer per jam datang dari barat laut pusat wisata Nadi. Selanjut kecepatan angin berubah menjadi 170-185 kilometer per jam.
Juru bicara pemerintah, Sharon Smith-Johns, yang semula mengatakan bahwa Fiji "telah siap terhadap kemungkinan terburuk", menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan aksi darurat termasuk memindahkan ratusan wisatawan dari resor-resor mewah di kepulauan yang kena dampak puting beliung.
Dia katakan, sekitar 3.500 orang telah ditempatkan di tempat-tempat penampungan, seraya memperingatkan agar menghidari perjalanan bagi siapapun termasuk pejabat pemerintah bila tidak mendesak. Mereka diminta tinggal di rumah.
"Kami telah mempersiapkan diri dalam waktu sepekan, jadi persiapan kami seperti yang Anda lihat," ujarnya kepada Radio Selandia Baru.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL