TEMPO.CO, Jedah - Kerajaan Arab Saudi, Rabu, 12 Desember 2012, menyatakan berjanji akan menyediakan dana sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 962 milyar untuk bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah. Hal itu disampaikan dalam sebuah pertemuan "Sahabat Suriah" di Maroko.
Berbicara pada sesi pembukaan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Saud al-Feisal, mengatakan formasi koalisi oposisi Suriah telah memberikan "sebuah peluang harapan baru."
Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani, menyampaikan pendapatnya dalam pertemuan di Maroko itu. Menurutnya, kekuasaan Assad telah selesai setelah perang 20 bulan yang membawa para pemberontak ke pojok-pojok Damaskus.
"Pertemuan ini memiliki pengecualian yang signifikan. Pertemuan berlangsung ketika rakyat Suriah telah benar-benar menang dan mendapatkan legitimasi untuk memperjuangkan aspirasi atas pengorbanan darah dan jiwa," kata Sheikh Hamad.
Negara-negara Arab dan Barat penentang kepemimpinan Presiden Assad secara resmi, Rabu, mengakui Koalisi Nasional sebagai perwakilan rakyat Suriah. Hal itu disampaikan dalam sebuah pertemuan Sahabat Suriah di Maroko.
"Kini, pengakuan sepenuhnya diberikan kepada Koalisi Nasional sebagai perwakilan resmi kepentingan rakyat Suriah," kata Menteri Luar Negeri Maroko, Saad-Eddine el-Othmani, dalam acara jumpa pers usai pertemuan perwakilan 130 negara di selatan Kota Marrakesh.
Pada Selasa, 11 Desember 2012, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyatakan mengakui Koalisi Nasional sebagai perwakilan sah rakyat Suriah. Dalam pernyataan itu disinggung pula soal kelompok al-Nusra Front terkait al-Qaedah masuk dalam daftar hitam kelompok teroris.
AL ARABIYA | CHOIRUL