TEMPO.CO , Los Angeles - Suku Maya kuno memiliki kalender panjang yang menghitung tanggalan selama 5000 tahun. Perhitungan tanggal itu dinamakan Long Count. Berlaku sejak 3114 sebelum Masehi, tanggalan ini bakal berakhir pada 21 Desember 2012. Berhentinya kalender suku Maya itu pun dianggap banyak orang sebagai akhir dari dunia. Bumi bakal kiamat.
Menurut ilmuwan dan masyarakat keturunan Suku Maya, akhir penanggalan Long Count bukan berarti dunia kiamat. Namun hanya selesainya suatu era, dan masuknya masa baru.
"Suku Maya memang memiliki konsep waktu, tapi tak ada satu pun yang merujuk ke akhir dunia," kata arkeolog Meksiko, Jose Romero. "Dengan berakhirnya kalender Long Count, maka akan masuk era baru."
Tanggal 21 Desember 2012 memang dibantah sebagai akhir dunia. Namun nyatanya masih banyak orang berpikir sebaliknya. Bahkan kalangan artis Amerika masih percaya bila tanggal itu kiamat bakal datang.
Misalnya saja aktor sekaligus sutradara Mel Gibson. Dalam US Magazine, Mel Gibson memang tidak secara terang-terangan mengaku percaya akan kiamat suku Maya. Tapi dia sempat berseloroh, "Kalender Maya akan berakhir di 2012, sebelum itu terjadi, mari kita bersenang-senang."
Pesohor Amerika lain yang percaya soal prediksi kiamat 2012 adalah rapper Lil Wayne. Lelaki bernama asli Dweyne Michael carter Jr ini mengatakan percaya bila dunia segera berakhir setelah membaca ramalan suku Maya di sebuah bus tur. "Saya yakin ramalan suku Maya itu benar, dan dunia akan kiamat di 2012," kata Lyl Wayne.
Kedatangan kiamat 2012 juga dipercaya pembawa acara Fear Factor, Joe Rogan. Bahkan pelawak Amerika ini kerap menyinggung soal akhir dunia ini dalam acara komedi standup-nya. Sedangkan kelompok musik Smashing Pumpkins meyakini soal hari akhir itu lewat lagu mereka, "Doomsday Clock".
INTERNATIONAL BUSINESS TIMES | CORNILA DESYANA
Berita terpopuler lainnya:
Penghina Habibie: LB Moerdani Itu Kawan Dekat Saya
Hina Habibie, Mengapa Eks Menteri Malaysia Ogah Minta Maaf?
Menghina Habibie, Ini Tujuan Zainudin Maidin
Begini Penghina Habibie Respons Protes DPR
Alasan Eks Menteri Malaysia Hina Habibie