Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oposisi Mesir Tolak Referendum  

image-gnews
Presiden Mesir Mohammed Morsi. AP/Maya Alleruzzo
Presiden Mesir Mohammed Morsi. AP/Maya Alleruzzo
Iklan

TEMPO.CO, Kairo - Kelompok-kelompok oposisi Mesir meminta Presiden Mohammed Mursi untuk membatalkan dekret yang dianggap memberikan kekuasaan lebih kepadanya serta referendum pembahasan draf konstitusi baru yang dianggap mengebiri kebebasan perempuan.

Dalam sebuah pengumuman yang disampaikan pada Ahad, 9 Desember 2012, Front Keselamatan Nasional (NSF), payung hukum kelompok oposisi, mengatakan bahwa Front menolak rencana referendum yang akan digelar pemerintah pada 15 Desember 2012. NSF memperingatkan, bila pemerintah tetap ngotot melaksanakannya, bakal terjadi perpecahan bangsa.

"Kami tidak mengakui draf konstitusi, sebab hal tersebut tidak mewakili (kepentingan) rakyat Mesir," kata Sameh Ashour, juru bicara Front Koalisi.

Pada Sabtu, 22 November 2012, Presiden Mursi mengumumkan dekret nasional yang isinya dianggap oleh kelompok oposisi memberikan kekuasaan penuh dan kebal terhadap judicial review. Kendati mendapatkan tentangan dari kelompok oposisi, Mursi tetap bersikeras untuk melaksanakan referendum sesuai dengan rencana, yakni 15 Desember 2012. Dia sempat menyerukan dialog untuk meredakan ketegangan, namun tak berhasil.

Oposisi berkali-kali mengatakan bahwa konstitusi Mesir yang drafnya dipersiapkan oleh Ikhwanul Muslimin--kelompok yang menguasai mayoritas kursi di DPR--mengebiri kepentingan kaum perempuan dan menafikan kebebasan pribadi.

"Saya tak habis pikir bahwa setelah semua ini mereka ingin meloloskan sebuah undang-undang yang tidak mewakili kepentingan seluruh rakyat Mesir," kata Ahmed Said, anggota koalisi NSF lainnya dan Pimpinan Partai Mesir Bebas, kepada kantor berita Reuters. Sebelumnya, sempat terjadi bentrokan antara tentara dan demonstran.

Dia katakan, Front akan bertemu pada Ahad dinihari waktu setempat untuk memberikan tanggapan resmi terhadap keputusan Mursi supaya membatalkan dekret yang telah dikeluarkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selim al-Awa, seorang pejabat yang turut dalam pertemuan antara Mursi dengan sejumlah politikus dari kelompok oposisi lebih kecil mengatakan, Mursi tak mungkin lagi mengubah tanggal referendum.

Dia katakan, jika draf konstitusi jadi dilaksanakan pada referendum 15 Desember 2012, Mursi akan meminta diselenggarakannya pemilu dalam waktu tiga bulan ke depan guna memilih anggota dewan konstitusi yang baru.

Sameh Ashour dari NSF adalah salah satu kelompok oposisi yang menolak draf kosntitusi baru Mesir. "Front Keselamatan Nasional secara total menolak referendum dan tidak akan mengakui referendum ini sebab, yang pasti, akan membuat perselisihan (di Mesir)."

"Front mengundang seluruh rakyat Mesir untuk berunjuk rasa secara damai di lapangan pembebasan (Lapangan Tahrir) di Ibu Kota pada Selasa, 11 Desember 2012, guna menujukkan ketidakpuasannya terhadap keputusan Presiden Mursi yang tidak memperhatikan kebutuhan rakyat dan menolak konstitusi baru, karena bertentangan dengan hak asasi dan kebebasan."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terpopuler lainnya:
Andi Mallarangeng Terkenal Kikir
Apa Untungnya Kalau Rhoma Irama Jadi Presiden

Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah

Abraham Sebut Andi Mallarangeng Kesatria Bugis

Jasad Perawat Kate Middleton Akan Dibawa ke India

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.