TEMPO.CO, Kairo - Sedikitnya lima tank diparkir di luar Istana Presiden Mesir, Mohammed Mursi, guna menjaga aksi demonstrasi yang kian mengganas. Kantor berita Mesir melaporkan, selain tank, pemerintah juga menempatkan angggota militer guna mengamankan Istana.
"Pasukan Pengawal Republik mulai dikerahkan di sekitar Istana Presiden guna mengamankan Presiden dalam kapasitasnya sebagai simbol negara dan kantor-kantor pemerintah lainnya," tulis kantor berita.
Selain di luar Istana Presiden, tampak pula sembilan kendaraan lapis baja beserta pasukan ditempatkan di jalan di luar Istana. Kekerasan yang berlangsung pada Rabu, 5 Desember 2012, hingga Kamis dinihari waktu setempat menyebabkan sedikitnya lima orang tewas dan melukai 355 orang lainnya.
Sebagian besar korban berasal dari kelompok penentang Presiden Mursi. Mereka menolak referendum draf konstitusi baru yang akan dilaksanakan dalam bulan ini. "Kami tak sudi dengan diktator," teriak kelompok oposisi di luar Istana Presiden. Sebaliknya, teriakan mereka dibalas oleh pendukung Mursi, "Mempertahankan Presiden Mursi sama dengan mempertahankan Islam."
Pasukan keamanan yang dikerahkan umumnya mengenakan badge berlogo Pengawal Republik. Hal tersebut menujukkan bahwa mereka merupakan pengawal keamanan presiden. Situasi jalan penuh batu akibat kekerasan yang dilakukan oleh penentang maupun pendukung Presiden Mursi. Ratusan pendukung Mursi masih berada di lapangan sambil membungkus dirinya dengan selimut. Sebagian di antaranya membaca Al-Quran.
AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL