TEMPO.CO , Berlin: Kanselir Jerman Angela Merkel bukanlah orator yang bagus. Tapi dia adalah orang terkuat di Jerman dan tentunya Uni Eropa saat ini. Kekuatan itu masih terlihat dalam pidato panjangnya pada pembukaan Musyawarah nasional Partai Uni Demokratik Kristen (CDU), pada Selasa, 4 Desember 2012.
Popularitas Merkel untuk pemilihan umum 2013 masih di atas calon lainnya. Dia memiliki popularitas hingga 70 persen. Ketenaran yang diperoleh karena berhasil mengarahkan Jerman melalui krisis Eropa tanpa terlalu banyak mengeluarkan dana.
Kini, perempuan 58 tahun itu tampaknya bersiap untuk menjadi kandidat utama lagi dalam pemilihan umum, musim gugur tahun depan. Pada Munas, Selasa lalu, Merkel mendapat dukungan partai hingga 97,94 persen. Dukungan terbesar yang pernah ia peroleh. Sekarang, yang dibutuhkan Merkel untuk melajut adalah menemukan partner koalisi.
Pidatonya kemarin penuh dengan unjuk keberhasilan selama delapan tahun memimpin Jerman. Merkel mengklaim dia adalah pemimpin pemerintahan tersukses sejak reunifikasi (1991). Kini, menurut Merkel, Jerman menjadi mesin pertumbuhan Eropa. "Ini adalah masa turbulensi dan terkadang kami mengalami badai yang kuat di lautan," kata dia. "Tapi CDU akan membawa negara dengan aman dan petunjuk kompas yang jelas."
Sebenarnya, dari internal Partai tak semuanya suka dengan cara reformasi Merkel di CDU. Khususnya kebijakan Merkel yang berusaha menarik kaum kosmopolitan. Selama di bawah kepemimpinan Merkel, CDU telah banyak mendorong kebijakan yang populis seperti penetapan Upah Minimum dan rumah penitipan anak.
Meski Merkel banyak dikritik atas kurangnya jiwa kepemimpinan, tapi kebijakannya pun tak kalah yang diapresiasi warga Jerman. Khsuusnya, keputusan besar pada 2011 untuk menutup reaktor nuklir.
Di luar partai, Merkel harus berhadapan dengan Partai Hijau dan Partai Sosial Demokrat. Untuk 2013, Markel harus merayu salah satu partai oposisi tersebut. Banyak yang memprediksi partai koalisinya saat ini, Partai Demokrat Merdeka (FPD), terlalu lemah untuk mengangkat Merkel kembali.
Markel sudah menjadi Kanselir Jerman sejak 2005. Sepanjang masa kepemimpinannya, Jerman terkena badai krisis Eropa yang menyebabkan pembayar pajak harus menderita. Ekonomi mengalami perlambatan, tapi tetap kuat dibanding negara Eropa lainnya. Pengangguran pun masih rendah dan sentimen bisnis meningkat seiring turunnya angka pengangguran.
SPIEGEL | DIANING SARI
Terpopuler:
Dilema Jika Bayi Kate Middleton Kembar
Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat
Jika Tak Segera Dirawat, Kondisi Kate Bisa Fatal
6 Jam, Pangeran William Rela Jaga Kate Middleton
Tak Punya Anak, Perempuan Arab Ikhlas Dimadu
Tren di Jepang, Lelaki Memilih Lajang
Pangeran William Kunjungi Kate di Rumah Sakit
AS Bantah Laporan Iran Tembak Jatuh Drone
KBRI: Ada TKI di Bawah Umur yang Disekap
Orang Tertua di Dunia Meninggal Saat Usia 116 Tahun