TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Penyelidik di Rio de Janeiro menahan 63 pejabat kepolisian penerima suap dan 11 orang lainnya yang diduga sebagai pelaku perdagangan obat bius.
Penahanan ini berlangsung setelah dilakukan penyelidikan selama setahun atas perbuatan korupsi yang mereka lakukan sekaligus guna menyiapkan polisi bersih terkait dengan Piala Dunia 2014 dan Olimpiade Musim Panas 2016 di Brasil.
"Kami tak bisa menerima terus-menerus penghinaan akibat perilaku menyimpang segelintir orang," kata Erir Ribeiro, komandan kepolisian, Selasa, 4 Desember 2012.
Menyusul penahahan pada Selasa, otoritas Brasil juga memecat komandan batalion kepolisian di Duque de Caxias, tempat para polisi ditahan.
Pemenjaraan para polisi ini terkait pula dengan sejarah kekerasan di Rio dan perilaku korupsi pejabat kepolisian negara bagian menyusul hasil investigasi yang menyebutkan bahwa para pedagang obat bius kerap menyuap pejabat kepolisian agar supaya operasi jahatnya tak direcoki.
Para pejabat kepolisian yang ditahan ini terlihat dalam berbagai kejahatan antara lain, perdagangan obat bius, korupsi, dan penculikan. Seluruh aksi memalukan ini, jelas pejabat kepolisian negara bagian, berlangsung di daerah kumuh di pinggiran negara bagian, sebelah utara Rio tengah.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Jokowi Ngotot Harga Tiket MRT 1 Dolar
Pembunuh Mahasiswi Injak Al-Quran
Bupati Aceng Juga Dibelit Dugaan Korupsi
Polri Kembali Tarik 13 Penyidiknya dari KPK
Menteri Agus Setuju Jokowi Hati-hati Soal MRT