TEMPO.CO, Manila - Lebih dari 200 orang di selatan Filipina dilaporkan tewas setelah topan Bopha menyapu hampir seluruh wilayah selatan negara.
Jumlah total korban tewas hingga Selasa, 4 Desember 2012, mencapai 90 orang. Namun, jumlah tersebut sampai Rabu, 5 Desember 2012, terus bertambah. Korban terutama berasal dari desa-desa terpencil di pegunungan yang dihantam banjir dan tanah longsor.
Juru bicara pemerintah, Fe Maestre, mengatakan kepada Associated Press, Rabu, 5 Desember 2012, sedikitnya 151 orang meninggal dunia di Provinsi Lembah Compostela. Jumlah tersebut termasuk 66 warga desa dan sejumlah tentara yang ditempatkan di kamp militer New Bataan yang tersapu banjir. "Jumlah persis warga desa yang hilang di New Bataan belum diketahui," kata Maestre.
Mayor Jenderal Ariel Bernardo mengatakan, 51 orang tewas dan 98 lainnya hilang di sekitar Provinsi Davao Oriental. "Hampir semuanya akibat terkena luapan banjir dan tertimpa pohon tumbang."
Topan Bopha berkecepatan 210 kilometer per jam, Selasa, menyapu hampir seluruh wilayah Mindanao, menyebabkan pohon-pohon tumbang dan menghancurkan ratusan rumah.
BBC | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Jokowi Ngotot Harga Tiket MRT 1 Dolar
Pembunuh Mahasiswi Injak Al-Quran
Bupati Aceng Juga Dibelit Dugaan Korupsi
Polri Kembali Tarik 13 Penyidiknya dari KPK
Menteri Agus Setuju Jokowi Hati-hati Soal MRT