TEMPO.CO, New Delhi - Efek pemadaman listrik sangat berbahaya bagi orang yang hidupnya masih tergantung dengan alat bantu. Kejadian tersebut dialami Unit Gawat Darurat di Pusat Trauma Sushruta, Delhi Utara. Empat pasien meninggal akibat kehabisan oksigen setelah aliran listrik putus pada Selasa, 4 Desember 2012.
Pusat trauma ini didirikan pada 1998 untuk menyediakan tempat layanan kesehatan bagi pasien yang kritis. Namun, apa yang terjadi Selasa lalu adalah bukti kelalaian. Indikator alarm suplai oksigen pasien diketahui mati pada pukul 06.40 pagi. Namun, mekanisme alternatif untuk suplai oksigen ternyata tidak menyala hingga 30 menit kemudian. Sebuah jeda panjang yang menyebabkan kematian empat dari lima pasien di ruang UGD secara bersamaan.
Padahal, otoritas setempat sudah memberi tahu tentang pemadaman ini beberapa hari sebelumnya. Menurut pengawas rumah sakit, Richa Dewan, ada seorang pegawai yang belum terlatih pada saat kejadian itu.
"Kami mengalihdayakan sistem manifold gas kepada kontraktor swasta yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan pengawasan," kata Dewan. Sesuai kontrak, seharusnya ada satu teknisi dan staf yang mengawasi sistem ini. Namun, pada Senin malam hingga Selasa tersebut, hanya ada satu orang yang berjaga dan ternyata belum terlatih.
"Sistem manifold memiliki dua sistem suplai oksigen dengan 11 atau 10 silider," kata dokter Dewan. Sehingga jika salah satu suplai terputus, harusnya teknisi akan mengalirkan pipa ke silinder lain yang masih terisi. Dinas kesehatan kota tetap meminta rumah sakit untuk bertanggung jawab sebab mereka tidak menyediakan aturan cadangan untuk suplai oksigen.
"Ini adalah kesalahan mutlak administrasi, tidak boleh melimpahkan kesalahan pada teknisi," ujar ortopedi senior dari rumah sakit swasta, dokter Sushil Sharma. Sebab, tidak ada pengaturan suplai oksigen.
Menurut salah seorang sumber, kegagalan oksigen di pusat trauma sudah terjadi beberapa hari. "Pada pukul 3 pagi di hari Selasa, tiga jam sebelum kejadian, sebuah operasi sempat terganggu karena kurangnya suplai oksigen," ujar seorang dokter.
Akibat kejadian ini, keluarga korban berdemo di depan rumah sakit sepanjang hari. Namun, mereka mengklaim tak ada satu dokter pun yang datang untuk menjelaskan masalah sebenarnya. Menteri Kesehatan India A.K Walia mengatkan tengah menyelidiki kasus ini. Ia sudah meminta sebuah komite memberi laporan kejadian dalam tiga hari.
TIMESOFINDIA|DIANING SARI
Berita Lain:
7 Gangguan Saat Naik Transjakarta Busway
Hujan Bakal Guyur Demo Buruh Jakarta
Jokowi-Ahok Terima Paparan BUMD
Buruh Demo, Ambil Jalur Alternatif Ini