TEMPO.CO, Brussel - NATO, organisasi pertahanan Atlantik Utara, bersedia mengirimkan misil Patriot ke Turki guna ditempatkan di sepanjang perbatasan antara negeri itu dan Suriah. Demikian salah satu butir hasil pertemuan para menteri luar negeri anggota organisasi ini di Brussel, Selasa, 3 Desember 2012.
Organisasi militer ini mengadakan pertemuan yang dihadiri 28 menteri luar negeri negara sekutu di Brussel sebagai respons atas permintaan Turki guna memperkuat pertahanannya di sepanjang perbatasan.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama memperingatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad bahwa dia bakal menuai konsekuensi logis jika menggunakan senjata kimia untuk melawan rakyatnya sendiri.
"Dunia sedang menyaksikan. Penggunaan senjata kima sesungguhnya sangat tidak bisa diterima," kata Obama dalam sebuah pidato di Universitas Pertahanan Nasional di Washington. "Jika Anda membuat kesalahan tragis dengan menggunakan senjata kimia, akan ada konsekuensi, dan Anda harus bertanggung jawab."
Tuduhan Amerika Serikat atas penggunaan senjata kimia dibantah kantor Kementerian Luar Negeri Suriah. Dalam pernyataan yang disiarkan televisi pemerintah, Kementerian menegaskan bahwa pemerintah tidak akan pernah menggunakan senjata kimia, "Itu pun jika senjata tersebut kami miliki."
"Tim NATO siap berkunjung ke sejumlah tempat di Turki dalam persiapan pengiriman misil Patriot yang dapat digunakan menembak jatuh misil atau jet tempur Suriah, yang terbang di atas perbatasan," ujar koresponden BBC, Jonathan Beale.
Pengiriman misil, imbuh Beale, sepertinya telah disetujui meskipun ditentang oleh Rusia, yang mengirimkan menteri luar negerinya untuk mengikuti pertemuan di Brussel, Selasa, 3 Desember 2012.
Para pengamat mengatakan, pengiriman misil--kemungkinan disuplai oleh Amerika Serikat, Jerman, atau Belanda--dapat berlangsung pada pekan-pekan ini. Permintaan Ankara kepada NATO untuk mengerahkan baterai misil datang setelah laporan intelijen, yang menyebutkan bahwa Damaskus sedang mempertimbangkan penggunaan senjata balistik dilengkapi bom kimia.
Suriah diyakini memiliki senjata kimia, termasuk gas mustard dan sarin yang mengandung racun saraf, yang disimpan di sejumlah tempat. CIA mengatakan, "Senjata-senjata itu dapat diluncurkan melalui jet tempur, misil balistik, dan roket artileri."
BBC | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany
3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fany Octora
SBY Minta Mendagri Pantau Bupati Garut
Jokowi: Mending Saya Tidak Jadi Gubernur
Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi