TEMPO.CO, Tokyo - Sembilan mayat berhasil ditarik dari kendaraan yang hancur dalam musibah runtuhnya terowongan yang terletak sekitar 80 kilometer (50 mil) sebelah barat Tokyo. Juru bicara polisi jalan raya Tokyo menyatakan, delapan dari mereka diduga tewas karena terperangkap dalam mobil yang terbakar setelah tertimpa reruntuhan.
Lima dari mereka ditemukan di salah satu station wagon yang hangus, sementara tiga lainnya berada di kendaraan lain yang juga terbakar. Korban tewas lainnya berada di sebuah truk.
Terowongan Sasago di Chuo Expressway yang runtuh kini ditutup. Terowongan ini merupakan jalur lalu lintas utama di kota itu. Pejabat pemadam kebakaran Yamanashi Timur mengatakan, bagian beton yang runtuh panjangnya sekitar 50 sampai 60 meter dengan ketebalan sekitar 20 sentimeter.
Segera setelah keruntuhan, televisi NHK menayangkan gambar yang menunjukkan asap mengepul, mobil biru dengan salah satu sisinya ringsek, dan kendaraan darurat lalu-lalang di tempat kejadian. Tim penyelamat bekerja sepanjang malam, berusaha untuk menjangkau korban, sementara mereka waspada akan kemungkinan runtuh susulan.
Perusahaan Central Nippon Expressway Company adalah yang mengoperasikan terowongan sepanjang 4,7 kilometer itu di Sasago sebagai, antara lain, jalur kereta api dan jalan tol. Perusahaan itu mengaku melakukan inspeksi tahunan dengan sebuah pemeriksaan yang sangat menyeluruh, yang diadakan setiap lima tahun. Pemeriksaan terakhir dilakukan dua bulan lalu.
Chuo Expressway adalah jalur yang sangat sibuk, yang menghubungkan Tokyo dengan tempat-tempat lain, di antaranya Gunung Fuji. Tertutupnya akses melalui terowongan itu diperkirakan bakal melumpuhkan transportasi menuju Tokyo dari sisi barat.
CNN | TRIP B
Berita terpopuler lainnya:
Indonesia Jadi Tuan Rumah Miss Universe
ITB Siap Kembalikan Uang Rp 10 Miliar ke Mahasiswa
Prancis Punya Masjid Gay Pertama
Jangan Pernah Lakukan Ini di Korea Selatan
Hashim Djojohadikusumo Jadi Pembina Partai Kristen