Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Informan CIA Kasus Bin Laden Mogok Makan

image-gnews
Osama bin Laden, kiri, dan letnan Mesir Ayman al-Zawahiri. (AP Photo/Courtesy of Al-Jazeera via AP video, File)
Osama bin Laden, kiri, dan letnan Mesir Ayman al-Zawahiri. (AP Photo/Courtesy of Al-Jazeera via AP video, File)
Iklan

TEMPO.CO, Peshwar–Shakil Afridi, dokter  yang membantu agen intelijen Amerika Serikat (CIA)  memburu pendiri milisi Al Qaidah  Usamah bin Laden  melakukan aksi mogok makan di penjara mulai Kamis, 29 November 2012. Afridi memprotes kondisi sel penjara tempat ia menjalani hukuman selama 33 tahun.

"Dr Shail mulai mogok makan untuk waktu yang tidak ditentukan," kata seorang petugas penjara yang menolak disebut namanya di Peshawar, Pakistan.

Afridi, 40 tahun,  dikurung di sel isolasi dan tidak diperbolehkan menerima kunjungan maupun berbicara dengan siapapun termasuk keluarganya dan pengacaranya,  baik langsung maupun lewat telepon.  Ini sebagai hukuman   setelah  Afridi melakukan wawancara  dengan media pada September lalu.

"Dia tidak diizinkan bertemu dengan kami, saudara laki-lakinya dan anggota keluarga lainnya. Dia manusia dan tentu saja ia frustrasi yang membuatnya melakukan mogok makan," kata Samiullah Afridi, pengacara Afridi.

Berdasarkan hasil penyelidikan  pada September lalu, Afridi diketahui  menyuap petugas penjara agar diperbolehkan  menggunakan telepon seluler mereka untuk dapat berbicara dengan sejumlah jurnalis, keluarga dan temannya.

Dari rekaman percakapan  telepon seluler  milik petuasg penjara, ditemukan ada  58 kali percakapan telepon. Sebanyak enam petugas keamanan penjara  dipecat karena membantu Afridi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Afrida sudah bertahun-tahun lamanya bekerja untuk CIA sebelum penyerbuan ke kediamanan bin Laden di Pakistan. Ia memberikan informasi intelijen tentang kelompok-kelompok milisi di sejumlah wilayah di Pakistan. Amerika Serikat memuji Afridi sebagai pahlawan yang membantu menemukan lokasi rumah bin Laden.

Kemudian, pasukan elit Amerika menyerbu rumah bin Laden dan menembak mati pendiri Al Qaidah itu pada Mei 2011. Gara-gara penangkapan bin Laden  itu, hubungan kedua negara memburuk.

REUTERS I MARIA RITA

Baca juga:
Punya Bandara Tapi Tak Ada Jalan

Buku Tua Jenaka Karya Ilmuwan Muslim Ditemukan

Kabinet Thailand Selamat dari Mosi Tak Percaya

Hermaprodit, Seorang Pria Gagal Jadi Biksu

Turki Cabut Pelarangan Jilbab

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.