TEMPO.CO, Goma - Pemberontak M23 mulai menarik pasukannya secara bertahap dari kawasan yang dikuasainya, Goma. Hal itu disampaikan juru bicara M23, Amani Kabashi, kepada media, Selasa, 27 November 2012.
Para pemberpntak di sebelah timur Kongo mengatakan kepada Al Jazeera, mereka mulai menarik diri secara bertahap dari teritori yang mereka kuasai selama beberapa hari usai terjadi kesepakatan dalam perundingan di negeri tetangga, Uganda.
Baca Juga:
Amani Kabashi, juru bicara kelompok M23, mengatakan pemberontak mulai menarik diri dari Kota Mushake, 50 kilometer sebelah selatan ibu kota Provinsi Goma, Selasa. "Mereka selanjutnya merencanakan keluar dari Kota Sake dan terakhir Goma," katanya tanpa memberikan jadwal penarikan kepada para jurnalis.
Upaya diplomatik telah dilakukan guna mengakhiri kekerasan di timur Kongo yang telah berlangsung sejak kelompok M23 menguasai Goma dalam pertempuran melawan pasukan Kongo dan selanjutnya merembet ke beberapa kota lainnya di sebelah timur, pekan lalu. Pertempuran itu menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Herve Ladsous, pimpinan pasukan perdamaian PBB, mengatakan kepada wartawan, Selasa malam waktu setempat, pemberontak siap menghentikan perlawanan.
Koresponden Al Jazeera, Nazanine Moshiri, melaporkan dari Goma, hingga Rabu belum ada tanda-tanda penarikan pasukan. "Pertanyaan besar bagi setiap orang adalah apa yang bakal terjadi selanjutnya bila M23 ditarik," katanya.
"M23 sendiri mengatakan bahwa mereka menginginkan adanya daerah bebas militer di sekitar Goma. Mereka sangat prihatin, setelah meninggalkan kota, orang-orang yang telah bekerja dengannya akan menjadi sasaran tentara Kongo."
Komandan militer M23, Sultani Makenga, Selasa, mengatakan bahwa seluruh pria bersenjata meningalkan Goma dalam waktu tiga hari terhitung sejak hari ini. "Mereka akan mundur 20 kilometer sesuai dengan kesepakatan Uganda."
Saat ini, jelas Makenga, para pemberontak telah memindahkan senjata dan perlengkapan medis dari Goma ke Rutshuru, kawasan di sebelah timur kota di sepanjang perbatasan Uganda dan Rwanda. Rutshuru telah menjadi markas utama pemberontak sejak mereka melancarkan peperangan pada April 2012.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita lain:
Kartu Pos Tiba 70 Tahun Kemudian
Kuburan Yasser Arafat Mulai Digali
Militan Somalia Kuasai Perbatasan Kenya
Jet Suriah Bombardir Markas Pemberontak
Bangladesh Berkabung Usai Kebakaran Pabrik Garmen