TEMPO.CO, Kairo - Puluhan ribu massa turun ke jalan di Kairo, ibu kota Mesir, Alexandria, dan kota lainnya menentang Presiden Mohammed Mursi, yang pekan lalu mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya akan menyapu bersih kelompok kekuatan baru.
Para demonstran tampak berkerumun memadati jalan-jalan protokol dan Lapangan Tahrir. Mereka mengibar-kibarkan bendera sambil meneriakkan slogan berisi tuduhan terhadap presiden dari Ikhwanul Muslimin yang dianggap mengkhianati revolusi Mesir.
Pada Senin, 26 November 2012, Mursi bersumpah akan mengatasi krisis yang mulai menuai ketegangan dengan cara menyapu kelompok-kelompok kekuatan baru. Pernyataan Mursi ini justru mendapatkan tantangan dari masyarakat. Mereka meminta Mursi menarik ucapannya.
Unjuk rasa pada Selasa, 27 November 2012, berbuntut bentrok. Awalnya aparat kepolisian berusaha menghalangi para aktivis yang mencoba menggeruduk Kedutaan Besar Amerika Serikat. Dalam peristiwa tersebut, salah seorang pengunjuk rasa berusia 50 tahun meninggal dunia akibat terkena serangan jantung.
Hampir seluruh unjuk rasa dipusatkan di Lapangan Tahrir, tempat revolusi melawan Presiden Husni Mubarak, yang kini dijadikan sebagai pusat perlawanan terhadap Presiden Mursi.
"Rakyat ingin menurunkan rezim," teriak demonstran. "Kami tak ingin seorang diktator lagi. Kami telah mengalami revolusi demi keadilan dan kebebasan," kata seorang pengunjuk rasa, Ahmed Husseini, seperti dikutip kantor berita Reuters.
Para jurnalis, pengacara, dan tokoh-tokoh oposisi, temasuk peraih hadiah Nobel Perdamaian, Mohammed ElBaradei, bergabung ke dalam unjuk rasa, Selasa, 27 November 2012. "Keinginan kami paling utama adalah dia menarik deklarasi konstitusi," kata Amr Moussa, bekas Ketua Liga Arab, yang turun bersama kelompok oposisi. Demonstrasi juga terjadi di Kota Alexandria dan kota-kota lainnya.
BBC | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Ini Curhat Bekas Penyidik KPK tentang Abraham Samad
BNN: Akan Kami Ungkap Siapa Sebenarnya Ola
Marzuki Alie Lapor Menlu, Dubes di Jerman Santai
Peran Ola Akan Diungkap dari Hillary K. Chimezie
Dahlan: Indonesia-Laos Harusnya Bisa 10-0