TEMPO.CO, Gaza - Ada yang berbeda dengan langit Gaza, Rabu malam, 21 November 2012. Dentuman rudal yang mendarat keras dan menghancurkan bangunan rumah dan gedung-gedung tak lagi terdengar. Berganti kembang api, suara tembakan, tapi riuh dengan suara kegembiraan.
Kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas baru saja dicapai. Warga Gaza pun tumpah di jalanan. Mereka menggelar konvoi dengan mobil, motor, dan berjalan kaki sambil mengibarkan bendera Palestina.
Dari pengeras suara di Masjid Gaza terdengar suara keras. "Allahu akbar, Allahu akbar. Wahai warga Gaza, kalian semua menang," suara keras meraung dari pengeras suara di Gaza ketika gencatan senjata diberlakukan. "Anda sudah mematahkan arogansi orang-orang Yahudi."
Suksesnya gencatan senjata ini tak lepas dari peran pemerintah Mesir.
Bahkan, pengumuman peristiwa penting itu disampaikan pula oleh Menteri Luar Negeri Mesir, Mohamed Kamel Amr, yang didampingi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton. Secara resmi, gencatan senjata disepakati berlaku mulai pukul 19.00 GMT atau 02.00 WIB.
Mohamed Kamel Amr mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam menengahi konflik yang terjadi selama delapan hari itu.
Menurut ketentuan gencatan senjata, Israel akan menghentikan semua agresi terhadap Jalur Gaza dari darat, laut dan udara, termasuk lintas batas serangan dan pembunuhan yang ditargetkan.
Faksi Palestina juga akan menghentikan semua serangan roket dan serangan dari Gaza terhadap Israel, termasuk di sepanjang perbatasan.
Dua puluh empat jam setelah gencatan senjata mulai berlaku, Israel juga akan berkomitmen untuk membuka semua penyeberangan perbatasan dan mengurangi pembatasan pada pergerakan orang dan barang yang masuk dan keluar dari wilayah tersebut.
ALJAZEERA | REUTERS | MUNAWWAROH
Berita lain:
Hamas Tantang Israel Lakukan Serangan Darat
Israel Serang Gaza, Rusia Kesal PBB Diam Saja
Israel Serbu Gaza Tiap Kali Obama Terpilih
Serangan Israel ke Gaza Hancurkan 25 Masjid
Serangan Israel Bikin Gadis Ini Batal Menikah