TEMPO.CO, Gaza - Hamas mengutuk sikap keras Israel yang menolak melakukan gencatan senjata atas perang yang telah berlangsung tujuh hari di Gaza.
Salah seorang pejabat Hamas, Ezzat al-Rishq, mengatakan kepada kantor berita Reuters, mereka telah menyiapkan diri atas kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, tapi negeri itu enggan melakukannya.
"Israel tidak memberikan respon sehingga kami tidak mengadakan jumpa pers petang ini dan harus menunggu hingga besok," kata Rishq. Dia melanjutkan, "Gencatan senjata belum bisa dilakukan sebab kami menunggu sikap Israel."
Pejabat Hamas lainnya, Ayman Taha, sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa gencatan senjata akan dideklarasikan dan berlaku pada Selasa pukul 24.00 waktu setempat, 20 November 2012. Israel tak memberikan tanggapan atas pernyataan Hamas atau berkomentar soal kemungkinan diadakannya gencatan senjata.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, tiba di Yerussalem, Selasa malam waktu setempat, guna bertemu dengan Perdana Menteri Binyamin Netanyahu. Dalam acara jumpa pers bersama Netanyahu, Clinton menegaskan kembali dukungannya terhadap Israel.
"Presiden Obama meminta saya datang ke Israel dengan pesan sangat jelas: komitmen Amerika terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tak tergoyahkan. Oleh sebab itu, mengapa kami yakin bahwa menurunkan ketegangan di di Gaza sangat penting," kata Clinton. "Serangan roket ke wilayah Israel dari organisasi teroris di Gaza harus segera diakhiri." Clinton berharap bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Rabu, 21 November 2012. Namun, dia tidak akan bertemu dengan pejabat Hamas.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Baca juga:
Indonesia, #Pray For Gaza
Curhat Suami Jurnalis Peliput Serangan Israel
Peringatan Israel: Jurnalis, Jauhi Hamas
Lewat Twitter, Jurnalis Beritakan Serangan Israel
Ketemu Netanyahu, Hillary Bahas Gencatan Senjata