TEMPO.CO, Jalur Gaza - Serangan udara Israel menghantam gedung kantor Perdana Menteri Hamas di Gaza, menyusul ketegangan terbaru Israel-palestina. Sebuah sirene serangan udara terdengar di kota pelabuhan Israel Tel Aviv saat militan Palestina di Gaza terus menembakkan roket melintasi perbatasan empat hari setelah Israel melancarkan serangan udara.
Israel mengatakan telah menyerang lebih dari 800 target di Jalur Gaza, dengan 200 serangan udara sejak Jumat malam dan Sabtu pagi. Sedang dari pihak Hamas, mereka mengaku telah meluncurkan sekitar 500 roket ke wilayah Israel.
Hamas, kelompok Islam yang berkuara di Jalur Gaza, mengatakan serangan udara Israel telah menghancurkan gedung kantor perdana menteri Ismail Haniyeh, sehari setelah kunjungan dari perdana menteri Mesir. Markas polisi di Kota Gaza juga menjadi sasaran, menyebabkan kebakaran di rumah-rumah di sekitarnya.
Sebuah rumah tiga lantai milik pejabat Hamas Abu Hassan Salah luluh-lantak akibat serangan. Sedikitnya 30 orang diselamatkan dari reruntuhan, Reuters melaporkan.
Kantor berita ini memberitakan, Amerika Serikat berusaha untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari apa yang digambarkan sebagai "situasi yang sangat, sangat berbahaya" di Gaza. Sedangkan Inggris memperingatkan Israel akan berisiko kehilangan dukungan internasional.
Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Danny Ayalon, mengatakan kepada CNN bahwa invasi darat akan dilakukan sebelum akhir pekan ini jika serangan roket Hamas tak dihentikan. "Kami tidak ingin masuk ke Gaza jika tidak perlu. Tapi jika mereka terus menembaki kita, operasi darat sangat dimungkinkan," katanya. "Jika kita lihat dalam 24 sampai 36 jam berikutnya lebih banyak roket yang diluncurkan pada kami, saya berpikir bahwa hal ini akan menjadi pemicunya (pelaksanaan invasi darat)."
Sebuah serangan roket di Tel Aviv pada hari Sabtu, yang ketiga sejak permusuhan dimulai pada hari Rabu, berhasil dicegat oleh rudal Israel. Polisi Israel mengatakan tidak ada korban jiwa.
Di bagian selatan Gaza, enam orang, termasuk lima gerilyawan dilaporkan tewas dan puluhan cedera dalam berbagai serangan pada Sabtu, kata Ashraf al-Kidra, seorang petugas kesehatan di Gaza.
Sampai saat ini, sebanyak 41 warga Palestina, termasuk 13 warga sipil, dan tiga warga sipil Israel telah tewas sejak operasi militer Israel dimulai. Pihak Palestina mengatakan mereka yang tewas termasuk setidaknya delapan anak-anak dan wanita hamil.
GUARDIAN | TRIP B