TEMPO.CO, Washington - Direktur CIA, David Petraeus, secara dramatis mengumumkan pengunduran dirinya, setelah mengaku menjalin hubungan terlarang dengan penulis biografinya, Paula Broadwell. Perselingkuhan keduanya terbongkar setelah FBI meluncurkan penyelidikan atas dugaan peretasan terhadap e-mail Petraeus.
Broadwell, yang selama tiga tahun melakukan riset untuk menulis biografi Petraeus, diketahui memiliki akses khusus ke jenderal itu saat bertugas di Afganistan. Dia beberapa kali menemui Petraeus di Afganistan dan bepergian berdua.
Menurut sumber Daily Mail, Petraeus-Broeadwell pertama kali bertemu 6 tahun lalu saat dia memberi kuliah umum di Harvard University. Broadwell adalah seorang peneliti di universitas itu. Tak jelas apakah saat itu keduanya sudah saling tertarik atau belum.
Broadwell yang pernah menekuni karier di dunia militer kemudian memilih tinggal di Charlotte, North Carolina. Dia menikah dengan seorang radiolog, Dr. Scott Broadwell, dan memiliki dua anak, Lucien dan Landon.
Dalam pengantar biografinya, Broadwell menuliskan pertemuan pertama mereka. "Saya diundang pihak universitas untuk bertemu dengan Letnan Jenderal Petraeus dan kemudian makan malam bersama karena latar belakang militer saya," tulisnya.
Ia menceritakan kepada Petraeus saat itu tentang riset yang tengah dilakukannya. "Dia memberikan kartu nama dan mengenalkannya dengan beberapa peneliti yang melakukan riset sama," tulisnya.
Setelah meraih gelar PhD dalam kebijakan publik pada 2008, ia menyatakan keinginannya untuk mewawancarai Petraeus. Sejak itu, keduanya rajin saling berkirim e-mail.
Dalam sebuah wawancara untuk mempromosikan bukunya, Broadwell menceritakan sisi pribadi Petraeus, termasuk Holly, istrinya. "Dia istri seorang prajurit militer yang luar biasa, seperti halnya menjadi ibu yang luar biasa bagi anak-anak mereka. Saya sangat menghormatinya," katanya.
Broadwell meraih gelar PhD di Kings College London dan menjadi peneliti di Center for Public Leadership di Harvard University.
Dia kerap menjadi narasumber bincang-bincang di televisi, dan rajin menulis opini di New York Times dan Boston Globe, terutama tentang kepemimpinan dan peran wanita dalam dunia pertahanan. Dia juga pernah menjadi model dan demonstrator untuk Kriss, perusahaan senjata kaliber 45. Terakhir, ia menulis artikel berjudul "David Petraeus's Rules for Living" di Newsweek. Kini, saat media sibuk menuliskannya, dia bak ditelan bumi, tak ada yang tahu keberadaannya.
MAIL ONLINE | TRIP B