Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terpilih Lagi, Ini 5 Kiat Pemasaran Obama

Editor

Grace gandhi

image-gnews
REUTERS/Jason Reed
REUTERS/Jason Reed
Iklan

TEMPO.CO , Chicago: Barack Obama menang untuk kedua kalinya jadi Presiden di Amerika Serikat. Padahal selama empat tahun pertama memimpin, data-data perekonomian belum menunjukkan perubahan nyata seperti tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Jadi, apa yang dijual pria yang akan menjadi Presiden Amerika ke-45 ini? Berikut ulasannya dari situs mashable.com

1. Semuanya tentang data yang besar


Kampanye Obama membuktikan proses yang sama dengan pemasaran. Seperti yang ditulis majalah Time, kampanye Obama menggantungkan jualan pada sebuah tim yang terdiri dari belasan orang pengolah angka. Mereka membuat prediksi tentang data apa yang sesuai dengan target pemilih suara

Setelah berkonsolidasi tentang seluruh data yang ada menjadi satu file besar, tim ini kemudian menguji data tersebut. Time menyebut bahwa tim ini mengirimkan sejumlah email yang berisi banyak pertanyaan kepada para pendukung obama. Lalu dari email tersebut, dikumpulkan jadi satu oleh tim dan datanya digunakan untuk menarik dukungan.

2. Beriklan di Facebook


Majalah Time menyebut: Kampanye Obama menggunakan Facebook seperti kampanye dari pintu ke pintu dalam skala massa. Hingga pekan terakhir pemilihan, pendukung Obama menerima banyak gambar dari teman-teman mereka yang belum memutuskan untuk memilih siapa. Lalu, para pendukung Obama ini diminta untuk mengklik tombol yang menanyakan kepada para pemilih bebas ini agar segera memilih atau mengikuti pemungutan suara. Rupanya cara ini berhasil dan menarik 20 persen suara dari pemilih bebas. Sebab mereka mendapat pengaruh dari orang yang mereka kenal.

3. Uang yang banyak tak bisa mengalahkan iklan yang buruk


Analisa mashable menunjukkan kampanye yang menjatuhkan kandidat lawan secara kasar justru dibenci pemilih. Sebab iklan yang dibuat secara kasar membuat para pemilih merasa direndahkan rasa intelektualitasnya. Akibatnya, mereka justru memilih ke calon lawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Media sosial hanyalah salah satu gudang peluru


Kemenangan Obama pada 2008 mendapatkan banyak perhatian karena menggunakan media sosial secara luas dan berhasil. Pertama kalinya calon presiden memiliki akun Twitter, pertama kalinya kampanye lewat pesan singkat, dan pertama-pertama lainnya. Tapi kini empat tahun kemudian, Facebook, surat elektronik, dan Twitter adalah salah satu alternatif untuk kampanye. Tim kampanye Obama mengikuti sejumlah perkembangan media sosial dan memutuskan mencari tempat yang sesuai untuk menghabiskan uang kampanye. Salah satu tim kampanye berujar kepada Time untuk memakai Reddit. "Kenapa kami menggunakan Reddit, karena target kami yaitu para pemilih bebas sekarang berada di Reddit."

5. Kajian demografi

Kandidat dari Partai Republik rata-rata meraup suara dari golongan kulit putih. Padahal, Amerika adalah negara dengan banyak bangsa mulai dari Afrika, Hispanik, dan keturunan Cina. Selama 24 tahun terakhir proporsi demografi bangsa Amerika terus berkembang. Tim kampanye pemasaran Mitt Romney harusnya belajar strategi dari Chuck Warren bahwa: "Jujur, saat ini kita berada di dunia yang gila dalam sebuah nama dunia keluarga modern."

DIANING SARI


Berita Terkait:
Obama Diminta Tidak Panaskan Konflik di Asia Timur 

Kicau Kemenangan Obama Terpopuler Sepanjang Masa

Keluarga di Sekeliling Kandidat Presiden Amerika

30 Warga Amerika di Medan Gunakan Hak Pilih

Begini Peta Pemilu Amerika

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

45 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.


Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Elon Musk yang merupakan pemilik dari perusahaan SpaceX dan Tesla, menempati posisi pertama dalam daftar orang terkaya di dunia tahun 2022 versi Forbes. Ia bahkan baru saja membeli Twitter. Elon Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia nomor 1 dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 219 miliar. NTB/Carina Johansen via REUTERS
Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.


Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dekat Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri India Narendra Modi selama sesi kerja pertama KTT G20 di Bali, 15 November 2022. REUTERS/Kevin Lamarque/Pool
Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika


Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Judul berita tentang kesehatan Presiden AS Joe Biden ditampilkan di kantor pusat Fox News di New York City, AS, 4 Maret 2023. Reuters
Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun


Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Pengunjung berkumpul di luar PMC Wagner Centre, yang merupakan proyek yang dilaksanakan oleh pengusaha dan pendiri kelompok militer swasta Wagner Yevgeny Prigozhin, saat pembukaan resmi blok kantor di Saint Petersburg, Rusia, 4 November 2022. REUTERS/Igor Russak
Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.


Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Gubernur Florida dari Partai Republik Ron DeSantis saat pesta malam pemilihan AS 2022 di Tampa, Florida, AS, 8 November 2022. REUTERS/Marco Bello
Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.


Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk. REUTERS/Mike Blake
Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden


Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Yevgeny Prigozhin [AP]
Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.


Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Logo Twitter di kantor pusat perusahaannya di San Francisco, California, AS 27 Oktober 2022. REUTERS/Carlos Barria
Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.


Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

3 November 2020

Presiden Donald Trump saat berkampanye Avoca, Pennsylvania, 2 November 2020. REUTERS/Carlos Barria
Apa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia

Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.