TEMPO.CO, Rawalpindi - Kemenangan Barack Obama dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat, Selasa malam waktu setempat, 6 November 2012, tak hanya disambut pemimpin dunia, melainkan disenangi pula oleh produsen bendera di Pakistan.
Nadeem Shah, seorang pemilik usaha bendera di Rawalpindi, kota kembar ibu kota Islamabad, berharap kemenangan Obama bisa meningkatkan serangan Amerika Serikat ke Pakistan. Dengan demikian, protes juga bakal terus-menerus terjadi.
"Tentu Obama lebih kuat sekarang ini dan dia akan mengambil kebijaksanaan lebih keras. Itu artinya, serangan udara dengan jet tanpa awak lebih banyak lagi. Sebab, dia saat ini lebih kuat," kata Shah kepada AFP.
"Ketika serangan jet tanpa awak meningkat, protes melawan serangan tersebut juga kian membara di Pakistan. Hal tersebut berdampak bagus pada bisnis bendera dan poster saya," ujarnya.
Industri pembuatan bendera di Pakistan booming pada September 2012 lalu ketika seorang warga Amerika Serikat memproduksi film anti-Islam. Hampir seluruh "Old Glory", sebutan untuk bendera nasional Amerika Serikat, ludes karena dibakar massa.
Di Rawalpindi, bendera Amerika Serikat dijual dengan harga mulai dari 120 rupee (sekitar Rp 12 ribu) hingga 1.500 rupee (Rp 150 ribu), seperti yang tertera pada banderol di toko milik Shah.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Pemberontak Suriah Terkesima Rokok Indonesia
Di Istana, Mega-SBY Belum Juga Bertegur Sapa
Soeharto Dinilai Tak Layak Menjadi Pahlawan
Alasan Pengusaha Enggan Naikkan Upah Buruh
Marzuki Alie: Dahlan Pemberani, Jangan Takut