TEMPO.CO, Chicago- Tepat pukul 14.00 WIB, Rabu, 7 November 2012, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengucapkan pidato kemenangannya di depan pendukung yang setia menanti penghitungan suara elektronik. Hasil pemungutan suara yang digelar pada Rabu, 7 November 2012, menunjukkan presiden Amerika Serikat berkulit hitam pertama itu kembali memimpin Negeri Abang Sam.
"Saya kembali ke Gedung Putih dengan lebih bersemangat dan lebih terinspirasi," ujar pria berusia 51 tahun itu, seperti yang dikutip dari situs bbc.co.uk. Ia memuji para pemilihnya dengan ucapan, "Kalian hari ini telah memilih untuk aksi bukan sekadar politik seperti biasanya."
Obama percaya terhadap harapan tentang masa depan Amerika. Apa yang selama ini ia gembor-gemborkan bukanlah sebuah idealisme angan-angan. Melainkan kekerasan hati untuk percaya bahwa sesuatu yang lebih baik akan datang, asalkan warga Amerika tetap semangat untuk mencapainya.
Amerika memang belum lepas dari bencana, baik dari bencana alam yang baru saja melanda lewat angin topan Sandy maupun bencana perekonomian berbentuk pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. "Saya percaya pada Amerika, saya percaya orang-orang Amerika, karena saya peduli pada Amerika," ujar suami dari Michelle Obama ini.
Obama menuturkan bahwa pertarungan melawan Romney adalah pertarungan yang terkeras. Calon dari partai Republik itu mampu mengumpulkan 206 electoral votes. Adapun Obama hingga perhitungan terakhir berhasil meraup 303 electoral vote dari 50 negara bagian. Kemenangan Obama sudah dipastikan ketika ia mampu melewati 270 electoral votes pada pukul 11.10 WIB.
DIANING SARI
Berita lain:
Akui Kekalahan, Romney Ucapkan Selamat Pada Obama
Vladimir Putin Pecat Menteri Pertahanan
Kicau Kemenangan Obama Terpopuler Sepanjang Masa
Bahrain Tahan Otak Peledak Bom