TEMPO.CO, Damaskus - Perdana Menteri Inggris David Cameron memberikan dukungan sepenuhnya dan menjamin keamanan Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan negerinya demi membantu mengakhiri perang saudara.
Pernyataan Cameron tersebut disampaikan Selasa, 6 November 2012, dalam sebuah wawacara di televisi saat mengunjungi Uni Emirat Arab sebelum bertolak menuju Arab Saudi.
Dia katakan, harus ada sesuatu yang dilakukan guna membantu pria ini keluar dari negaranya dan menyelamatkan transisi di Suriah. "Tentu, saya mendukung menyeretnya ke Mahkamah Internasional dan mengadilinya terhadap perbuatan yang pernah dia lakukan."
Cameron tambahkan, "Saya pasti tidak menawarkan kepadanya ke Inggris. Namun, jika dia ingin meninggalkan negaranya, dia dapat melakukannya, semua itu bisa diatur," ujarnya kepada Al Arabiya.
Sedangkan utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, mengatakan, Presiden Bashar al-Assad bisa saja meninggalkan negaranya menuju Somalia jika konflik di negaranya tidak bisa segera berakhir.
Pada bagian lain, pertempuran sengit terus berkecamuk di medan laga antara pasukan pemerintah dan pemberontak. Menurut laporan kelompok oposisi, Selasa, peperangan tersebut menyebabkan 140 orang tewas.
Sejumlah bom meledak di beberapa distrik ibu kota Damaskus. Kantor berita pemerintah, SANA, melaporkan sejumlah pria bersenjata telah membunuh saudara laki-laki ketua parlemen saat korban mengendarai kendaraan menuju tempat kerja di kota.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler:
Tentara Pemberontak Suriah Ternyata Banci Kamera
Perbedaan Suara Obama-Romney Setipis Silet
Begini Peta Pemilu Amerika
Turki Adili Komandan Militer Israel
Meramal Pemenang Pilpres AS di Kedai Kopi