TEMPO.CO, Washington-- Ada yang berbeda dalam kampanye Barack Obama pada pemilihan presiden kali ini dibanding empat tahun lalu. Saat itu, kedua putri Obama, Malia dan Sasha, tampak selalu menemani Obama dan istrinya, Michelle dalam kampanye pada 2008. Saat itu, Obama justru sempat menuai kritikan karena membiarkan kedua putrinya diwawancara sebuah stasiun televisi.
Kali ini, Obama dan Michelle sengaja menyembunyikan kedua putri mereka dari pandangan publik. Malia, putrid sulung yang kini berusia 14 tahun dan Sasha yang menginjak 11 tahun, terakhir muncul dalam Konvensi Partai Demokrat di Charlotte, North Carolina, awal September lalu. Itu pun mereka hanya datang seusai pulang sekolah.
Obama rupanya khawatir akan keselamatan putri-putrinya. Jangankan mengikuti kampanye, Malia bahkan dilarang membuka akun di jejaring sosial Facebook. “Saya berusaha melindungi privasi-nya. Dia dapat membuat keputusan saat sudah dewasa. Tapi atas dasar keamanan, saat ini ia belum bisa membuat akun Facebook,” kata Obama kepada stasiun televisi musik, MTV, bulan lalu.
Namun peran Michelle dalam kampanye tetap sebesar sebelumnya. Alumnus Harvard Law School ini menjadi salah satu juru kampanye utama Obama. Perempuan 48 tahun itu dengan fasih meyakinkan para pemilih mengenai kekuatan kepribadian serta kebijakan-kebijakan Obama.
“Saya memilih Obama bukan sekedar karena dia suami saya. Tapi karena saya tahu dia akan membela hak perempuan seperti saya, anak-anak kami, serta perempuan-perempuan Amerika,” ia menegaskan.
Dalam kampanye terakhir di Florida, akhir pekan lalu, Michelle menyebutkan alasannya jatuh cinta pada Obama.“Saya jatuh cinta pada karakternya, kasih sayangnya, keyakinannya serta komitmennya untuk membantu orang lain,” ucap Michelle.
Hal berbeda terjadi pada kubu Mitt Romney. Selama kampanye kali ini, ia selalu didampingi lima anak lelakinya, para menantu dan beberapa cucu. Tentu saja, sang istri, Ann, juga berada di sampingnya. Anak sulung Romney, Tagg, sempat membuat blunder karena menyatakan ingin memukul Obama seusai debat capres kedua. Ia kemudian meminta maaf secara langsung kepada Obama dalam debat capres ketiga.
Peran Ann dalam kampanye Romney tak kalah besar. Penderita penyakit autoimun Multiple Sclerosis ini berjuang untuk mendampingi sang suami dalam setiap kampanye yang sangat melelahkan. Sebagai juru kampanye Romney, ibu rumah tangga berusia 63 tahun ini menekankan kepribadian suaminya.
“Dia memiliki integritas dan karakter. Saya melihat dia sukses sebagai suami, ayah, gubernur, dan pengusaha,” ucap alumnus Universitas Brigham Young ini. “Satu hal pasti tentang Mitt, dia tak akan jatuh dan dia akan berhasil sebagai presiden,” janji Ann dalam kampanye terakhir di Ohio.
DAILY MAIL | WASHINGTON POST | ANI | GQ | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca juga:
Jalani 90 Operasi Demi Mirip Kekasih Barbie
Gajah Ini Fasih Berbahasa Korea
Suami Gugat Istri karena Lahirkan Bayi Tak Rupawan
Inilah Kartu Kredit Termahal di Dunia
Kafe Ini Tawarkan Sejam Tidur dengan Orang Asing