Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerugian Ekonomi Topan Sandy Rp 481 Triliun  

image-gnews
Jalanan di sekitar stasiun Con Edison digenangi air dari East River hingga Dumbo di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Senin (29/10). AP/Bebeto Matthews
Jalanan di sekitar stasiun Con Edison digenangi air dari East River hingga Dumbo di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Senin (29/10). AP/Bebeto Matthews
Iklan

TEMPO.CO, New York -- Perusahaan penaksir kerugian, Eqecat, menghitung kerugian ekonomi akibat topan yang melanda pada 29-30 Oktober 2012 sebesar US$ 50 miliar (Rp 481 triliun). Nilai ini, menurut cbsnews, adalah kerugian terbesar yang dialami Amerika setelah hantaman badai Katrina 2005.

Angka yang diungkap Eqecat pada Kamis, 1 November 2012, nilainya lebih dari prediksi kerusakan sebelumnya. Eqecat menaksir total ganti rugi yang harus dibayar pihak asuransi dari badai Sandy sekitar US$ 20 miliar (Rp 288 triliun).

Analisa Eqecat menyebutkan bahwa kerugian ekonomi terbesar berasal dari matinya pembangkit listrik. Matinya listrik yang disebabkan Sandy lebih luas daripada kerugian dari topan serupa. Hingga Kamis lalu, Departemen Energy menghitung bahwa ada 4,8 juta rumah dan industri berada dalam kondisi tanpa listrik.

Eqecat mencatat bahwa kerusakan moda transportasi juga memperbesar kerugian Sandy. Lumpuhnya moda bawah tanah, subway, dan tertutupnya sejumlah jalan menambah nilai kerugian ekonomi.

Sebelum terjadi badai, Eqecat memprediksi kehilangan ekonomi hanya berada di angka US$ 20 miliar dan US$ 10 miliar dari ganti rugi asuransi. Jika prediksi kerugian benar, Sandy akan menjadi badai kedua yang paling merugikan Amerika Serika setelah Katrina. Katrina menyebabkan kerugian hingga US$ 108 miliar (Rp 1,03 biliun) pada 2005, atau nilainya sekarang setara US$ 128 miliar (Rp 1,2 biliun).

Selain Eqecat, sejumlah perusahaan lain pun ikut memprediksi kerugian akibat Sandy. Antara lain RMS dan IHS. Namun RMS belum merilis data mereka. Adapun IHS menaksir kerugian bisnis jelang Halloween ini mencapai US$ 30 miliar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur New York, New Jersey, dan sejumlah kota di Amerika lainnya meminta perusahaan asuransi tak boleh membebankan kerusakan Sandy pada pemilik premi. Sebab, seperti yang dikutip Reuters, Sandy adalah badai pasca-tropis yang menghantam dataran dan segera meluluhlantakkan bangunan. Asuransi diharapkan bisa membantu pemilik rumah agar segera membangun kembali properti mereka yang rusak.

Sandy juga menyebabkan harga saham merosot hingga 2,4 persen atau senilai US$ 97 sen pada penutupan Kamis sore, 1 November.

DIANING SARI

Baca juga:
Badai Sandy Buktikan Kekuatan Media Sosial

Romney Kaitkan Obama dengan Castro dan Chavez

Alasan Wali Kota New York Dukung Obama

Pesta Halloween di Spanyol Telan Korban Jiwa

Israel Akui Bunuh Wakil Yasser Arafat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran