TEMPO.CO, London - Pada hari kedua kunjungan resmi kenegaraan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengawalinya dengan menghadiri pertemuan Panel Tingkat Tinggi Pasca-Millenium Development Goal di Marlborough House, Kamis, 1 November 2012, pada pukul 09.00 waktu setempat.
Pada saat datang, Presiden disambut oleh Justine Greening, Menteri Pembangunan Internasional Inggris. Pada pertemuan tersebut, Presiden Yudhoyono bersama-sama anggota panel lain, yakni Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson La Beuf, mengadakan pertemuan selama dua jam membahas isu-isu aktual terkait pembangunan internasional.
Presiden SBY bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, yang berangkat dari Istana Buckingham, tiba di gedung parlemen Inggris yang bersejarah, yakni Palace of Westminster, pada pukul 12.00 dan langsung menuju Robing Room. Ruangan ini adalah tempat Ratu Inggris biasanya mengenakan jubah dan mahkota kerajaan sebelum menuju ke Majelis Kamar Tinggi Parlemen Inggris untuk membuka sesi parlemen setiap tahun.
Di hadapan para anggota parlemen Inggris, baik Majelis Kamar Rendah dan Majelis Kamar Tinggi yang bergabung dalam Indonesia All Party Parliamentary Group, Presiden memberikan pidatonya. Beberapa pejabat tinggi negara Indonesia yang juga hadir di antaranya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie; Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Goesman; Menteri Perdagangan Gita Wirjawan; dan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung.
Sebelum pidato dimulai, Ketua Majelis Kamar Rendah (Speaker of House of Commons) Parlemen Inggris John Brescow M.P. memberikan kata sambutannya. Dia mengatakan, sebagai salah satu pendiri ASEAN, menjadi anggota dari kelompok G-20, dan mempunyai suara penting dalam forum PBB, Indonesia secara pasti meningkatkan peranan politiknya sebagai negara dengan penduduk keempat terbesar di dunia.
“Walaupun peningkatan peranan dari Asia baru terlihat menjadi tantangan bagi Inggris dan Eropa, hal ini justru bisa melengkapi. Dunia dengan lebih banyak demokrasi dan kesejahteraan lebih baik tentunya merupakan hal yang baik bagi kemanusiaan,” ujar dia.
Dalam pidatonya, Presiden Yudhoyono menyampaikan ucapan selamat kepada Inggris dalam kesuksesannya menyelenggarakan Olimpiade. “Kesuksesan di Olimpiade ini menunjukkan karakter dari bangsa Inggris, yakni kerja keras, inovatif, adil, dan gigih,” ujar Presiden SBY.
SBY juga mengatakan, Indonesia menunjukkan bukti nyata tidak perlu memilih antara demokrasi dan pembangunan sebagai negara berkembang, seperti beberapa teori pembangunan. Mitos tersebut dapat dibantah dengan bukti bahwa Indonesia dapat membangun demokrasi dalam satu dekade ini sekaligus menjadi negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi nomor dua di dunia setelah Republik Rakyat Cina.
VISHNU JUWONO (LONDON)
Terpopuler:
Antara Sandy, Halloween, dan Frankenstorm
Ibu Negara Korea Utara Hamil?
Bloomberg: Badai Sandy Kali Ini yang Terbesar
Zikir Menyongsong Sandy
Kritik Pemerintah, Vietnam Penjarakan Penulis Lagu