TEMPO.CO, New York - Hantaman angin diikuti hujan yang dibawa badai Sandy telah menghentikan aktivitas bandar udara pada sejumlah negara bagian di Amerika Serikat. Akibatnya, sekitar 18.100 penerbangan batal dilakukan.
Menurut situs berita Los Angeles Times, pembatalan belasan ribu penerbangan dilakukan selama Sabtu sampai Rabu, 27-31 Oktober 2012. Pembatalan ini menyusul penutupan bandara di beberapa kota pada pantai timur Amerika. Termasuk di New York, Philadelphia, dan Newark, New Jersey.
"Bahkan beberapa maskapai telah membatalkan lusinan penerbangan pada Kamis, 1 November 2012," tulis LA Times.
Berdasarkan situs perjalanan, Flightstas.com, bandara Internasional Los Angeles membatalkan 100 penerbangan yang datang dan akan berangkat pada Selasa, 30 Oktober 2012. Sedangkan di New York, banjir di Bandara Internasional LaGuardia dan John F. Kennedy telah menimbulkan kerusakan.
"Sama seperti yang terjadi di bandara internasional Newark Liberty dan Airport Teterboro di New Jersey."
Menurut juru bicara American Association of Airport Executives, Sean Broderick, kerusakan bandara bisa diperbaiki cepat kala banjir surut. Namun, hal itu tak lantas membuat bandara langsung dibuka. Sebab, banyak pekerja penerbangan yang masih tidak bisa menjangkau bandara.
Kata Broderick, semua itu terhubung dengan sistem transportasi menuju bandar udara. "Selama bus dan kereta bawah tanah belum aktif, para pekerja bakal sulit mencapai bandara," ujarnya.
Pada Selasa, 30 Oktober 2012, otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey menutup sistem rel kereta bawah tanah. Penutupan tanpa batas waktu ini dilakukan karena banjir. "Jalur kereta itu menuju ke Bandara John F. Kennedy dan Newark," kata Broderick.
Untuk Bandar Udara Dulles dan Ronald Reagan, penerbangan masih beraktivitas pada Selasa, 30 Oktober 2012. Namun, jumlahnya dibatasi. Aktivitasnya diperkirakan belum bisa normal di Rabu ini.
Menurut Broderick, semua calon penumpang sudah mendapat kabar soal pembatalan penerbangan. Hal itu dilakukan untuk menghindari denda keterlambatan atau pembatalan penerbangan. Kalau penumpang sampai telantar, maskapai harus membayar denda US$ 27.500 atau Rp 264 ribu per penumpang.
CORNILA DESYANA
Berita lain:
Makam Yasser Arafat Segera Digali
Antara Sandy, Halloween, dan Frankenstorm
Bloomberg: Badai Sandy Kali Ini yang Terbesar
Badai Sandy Padamkan Server