TEMPO.CO, New York - Badai Sandy, topan raksasa yang diramal para prakirawan cuaca bakal segera menyambangi Amerika Serikat, membuat suasana kota New York mencekam. Warga mulai tak terlihat di jalan-jalan saat pemerintah setempat mengumumkan bakal melakukan penutupan sistem tranportasi umum.
Para pejabat memperingatkan bahwa badai, yang merayap di bagian utara dari Karibia dan menewaskan lebih dari 60 orang, bisa mengganggu kehidupan di timur laut AS selama berhari-hari. New York termasuk kota yang harus bersiaga. Maka, pemerintah memerintahkan lebih dari 370.000 orang mengungsi di dataran rendah Coney Island di Brooklyn ke Battery Park City di Manhattan. Sebanyak 1,1 juta anak sekolah diliburkan.
Presiden AS Barack Obama, yang menghadiri briefing dengan para pejabat dari badan federal yang menangani kedaruratan di Washington, mengatakan badai Sandy sebagai "badai besar dan serius." Dia meminta pejabat federal "memastikan memberi respon terbaik terhadap apa yang terjadi."
"Pesan utama saya untuk semua orang adalah bahwa kita harus menangani ini dengan serius," kata Obama.
The National Hurricane Center mengatakan, kekuatan badai ini hampir 75 kilometer per jam. Lembaga ini memperkirakan tinggi gelombang akibat badai hingga mencapai 11 meter di pantai New York, Long Island, dan Raritan Bay di New Jersey. Ini jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Prakirawan cuaca memperingatkan bahwa hujan lebat yang menyertai badai dapat mengakibatkan tanah longsor dan pohon bertumbangan. Para pejabat menyatakan warga diimbau untuk meninggalkan daerah-daerah dekat pantai. Evakuasi mulai dilakukan atas penduduk di wilayah-wilayah dekat laut dan dataran rendah.
ABC NEWS | TRIP B
Baca juga:
EDISI KHUSUS SUMPAH PEMUDA
Tokoh Nasionalis ini, Kakek dari Dian Sastro
Jokowi: Sekarang Saya Jadi Orang Betawi
Ribuan Warga Lampung Bentrok, Tiga Orang Tewas
Gugatan Polri ke KPK Dinilai Aneh