TEMPO.CO, Beijing - Jabatan mantan pemimpin Partai Komunis Cina dilucuti. Keanggotaan Bo Xilai dari legislatif dicabut, yang membuka jalan bagi penuntutan pidana atas politikus yang naik dan turun secara spektakuler. Kasusnya dianggap sebagai krisis terbesar Partai Komunis Cina dalam beberapa dekade.
Menurut Xinhua, Kongres Rakyat Chongqing, kota tempat dia sebelumnya memimpin partai, menghapus statusnya sebagai utusan sesuai dengan hukum. Pengumuman itu muncul menjelang Kongres Nasional ke-18 Partai di Beijing bulan depan, yang akan menetapkan siapa yang akan menempati posisi teratas dalam hierarki pemerintahan, bagian dari transisi kepemimpinan sekali dalam satu dekade.
Bo diusir dari Partai Komunis dan pemerintahan bulan lalu, setelah dilucuti dari posisi kepemimpinan pada bulan April.
Dia pernah dianggap sebagai pesaing utama untuk jabatan Ketua Komite Politbiro, tim dari sembilan politikus yang efektif memerintah Cina. Dia dilengserkan dengan tudingan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan "hubungan seksual yang tidak tepat" dengan sejumlah wanita.
Laporan berita bulan lalu menyebutkan, Bo membuat "kesalahan berat" yang terkait dengan pembunuhan seorang pengusaha Inggris--kejahatan yang membuat istrinya dipenjara--dan insiden diplomatik yang melibatkan mantan kepala polisi di Chongqing. Demikian laporan Xinhua.
CNN | TRIP B