Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Foto Fidel Castro Beredar, Tepis Rumors Stroke

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Fidel Castro. AP/Alex Castro, Cubadebate
Fidel Castro. AP/Alex Castro, Cubadebate
Iklan

TEMPO.CO, Havana - Hanya beberapa hari setelah laporan bahwa Fidel Castro terserang stroke yang bisa berujung kematian, mantan diktator Kuba ini menampakkan diri. Reuters melaporkan bahwa Elias Jaua, mantan wakil presiden Venezuela, mengklaim telah bertemu dengan Castro akhir pekan ini. Jaua menunjukkan gambar pertemuan mereka pada Sabtu.

Dalam foto itu, Fidel Castro terlihat sehat. Ia tersenyum lebar mengenakan kemeja kotak-kotak dengan topi pinggiran lebar.

"Ya, dia ada di sini kemarin, Fidel masih berjenggot dan pipinya merah muda. Dia baik-baik saja," kata manajer Umum Hotel National, Antonio Martinez Rodriguez, hotel lokasi keduanya bertemu.

Pria 86 tahun itu, menurut laporan Huffington Post, tidak muncul di depan publik sejak Maret. Hal ini memicu rumor kesehatannya memburuk, bahkan juga diberitakan dia tengah sekarat.

Laporan Castro terserang stroke berasal dari dokter Venezuela, Jose Marquina. Ia menyatakan Castro menderita stroke dan hampir meninggal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Surat kabar pemerintah memuat berita singkat tentang pertemuan Castro dengan Jaua, tetapi tidak menyertakan foto dalam laporan itu. Hanya Jaua dan Martinez yang bersuara bahwa mereka melihat Castro, dan tidak dapat secara independen dikonfirmasi bahwa mantan pemimpin Kuba itu betul-betul muncul di hotel itu. Adik Castro dan anak keduanya juga menyatakan ia baik-baik saja.

Fidel Castro mengundurkan diri karena kondisi medis pada tahun 2006, dan mengalihkan kepresidenan kepada saudaranya, Raul Castro, pada tahun 2008. Sejak itu Fidel tetap terlibat dan aktif dalam politik Kuba, terutama dengan menulis surat dan editorial.

HUFFINGTON POST | TRIP B

Baca juga:
Perselingkuhan Ibu Negara Prancis Terungkap

Majalah Anak Ini Menulis Tips Bikin Bom Molotov

Afrika Selatan Punya ''Idola'' Kulit Hitam Pertama

Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran

Oposisi Suriah Klaim Dekati Damaskus

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Lukisan Che Guevara
Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.


Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Seorang pria berjalan di depan mural pemimpin pejuang revolusi Che Guevara di Havana (7/10).  Empat puluh enam tahun setelah ia ditangkap oleh tentara di hutan Bolivia dan dieksekusi yang diperingati 8 Oktober. REUTERS/Enrique de la Osa
Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.


Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Fidel Castro. REUTERS/Alex Castro
Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.


UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

Warga antre untuk memberikan penghormatan kepada pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, di Revolution Plaza, Havana, Kuba, 28 November 2016. REUTERS/Stringer
UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.


Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro (kiri), dan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona bermain bola selama wawancara di La Havana, Kuba, 26 Oktober 2005. REUTERS/Canal 13
Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.


Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Kendaraan militer Kuba yang membawa abu jenazah mendiang Fidel Castro menuju Santiaga melintasi Havana, Kuba, 30 November 2016. REUTERS
Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.


Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro menyampaikan pidatonya di depan ratusan para massa demonstrasi saat berada di Santiago, Kuba, 8 Juni 2002. AP/Cristobal Herrera, File
Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.


Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Pemimpin Kuba Fidel Castro berbicara kepada orang banyak selama pawai kemenangan setelah jatuhnya rezim Batista di Havana, Kuba, 6 Februari 1959. AP
Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.


Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Pemimpin Kuba, Fidel Castro berdiri di perkebunan tebu di Kuba, 14 April 1966. Mantan Presiden Fidel Castro, yang berkuasa selama setengah abad, meninggal pada usia 90. Roberto Salas/Prensa Latina via AP
Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.


Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.