TEMPO.CO, Baghdad - Utusan PBB untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, telah meminta Iran untuk membantu mengatasi krisis di negara yang kini terkurung dalam perang saudara itu. Selama kunjungan ke Teheran, ia meminta bantuan Iran untuk menerapkan gencatan senjata 10 hari di Suriah, sekutu dekatnya itu, selama libur Idul Adha mendatang.
Gencatan senjata, katanya, "akan membantu menciptakan lingkungan yang akan memungkinkan proses politik untuk kemajuan".
Setidaknya 50 orang dilaporkan telah tewas di Suriah dalam kekerasan pada hari Senin. Turki mengatakan sebanyak 100 ribu pengungsi Suriah kini tinggal di kamp-kamp di dekat perbatasan.
Brahimi, dalam kesempatan berbeda, membantah laporan yang menuduh dirinya menyarankan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Suriah. Dalam konferensi pers di Bagdad, Brahimi menyatakan tidak pernah mengusulkan hal seperti itu. "Saya tidak tahu dari mana (rumor) ini berasal, yang jelas tidak datang dari saya," katanya.
Sebelumnya, Ahmad Fawzi, juru bicara Brahimi, menyangkal bahwa Brahimi sedang menetapkan rencana untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian internasional di Suriah, seperti dilaporkan Sunday Telegraph sebelumnya. Fawzi mengatakan laporan itu tidak berdasar.
BBC | TRIP B