TEMPO.CO, Nouakchott - Presiden Mauritania, Mohamed Ould Abdel Azis, mengatakan kepada publik melalui siaran televisi, bahwa dirinya dalam kondisi baik dan terbang ke Paris untuk mendapatkan perawatan. Keberangkatannya ke Prancis ini untuk dirawat intensif menyusul insiden penembakan oleh tentara.
Pria 55 tahun, Sabtu dinihari waktu setempat, 13 Oktober 2012, dia ditembak oleh seorang tentara saat kembali ke ibu kota negara, Nouakchott, usai berlibur pada akhir pekan.
"Saya meminta seluruh rakyat tenang. Operasi semalam berhasil dengan sukses. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada tim medis yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik," ujarnya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan stasiun televisi pemerintah TVM, Ahad, 14 Oktober 2012.
"Saya ingin yakin kembali kepada setiap orang tentang pernyataan kesehatan saya usai insiden penembakan. Ini (penembakan) merupakan sebuah kesalahan oleh satu unit militer di jalan tak beraspal di dekat Touela. Alhamdulillah, saya dalam keadaan baik."
"Operasi yang dilakukan di Paris merupakan operasi yang kedua kalinya setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit militer Mauritania untuk mengangkat peluru yang bersarang di tubuhnya," ujar sumber keamanan kepada kantor berita AFP yang tak bersedia disebutkan namanya.
Baca Juga:
Pemerintah meminta agar insiden tembakan ini tidak dibesar-besarkan seraya menyebutkan bahwa kejadian yang menimpa Abdel Azis merupakan aksi yang tidak disengaja ketika ada iring-iringan presiden.
"Ini adalah sebuah insiden penembakan terhadap konvoi presiden saat menuju Nouakchott. Unit militer tidak mengenali ada konvoi presiden," kata Menteri Komunikasi, Hamdi Mahjoub, di layar televisi.
Sebelumnya, seorang sumber keamanan mengatakan kepada AFP, presiden menjadi target penembakan secara langsung. Sumber tak bersedia mengatakan letak peluru yang masuk ke tubuh presiden. Namun dia mengatakan tak ada organ vital yang terkena hantaman peluru, "Nyawa beliau selamat," ujarnya.
Sejumlah laporan media di Nouakchott yang belum dikonfirmasi ke sumber keamanan menyebutkan, Abdel Azis terhantam peluru di bagian lengan atau perut. Untuk menenangkan rakyat, Mahjoub perlu tampil di televisi seraya mengatakan, "Rakyat Mauritania perlu diyakinkan kembali bahwa kondisi presiden saat ini baik-baik saja. Beliau sedikit terluka, naik kendaraan ke rumah sakit tanpa bantuan, bahkan berjalan kaki tanpa kesulitan," katanya.
Sebelumnya, seorang sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa lengan Abdel Azis ditembak oleh seorang penyerang yang tak dikenal saat dia dalam perjalanan liburan akhir pekan di dekat Tweila.
AL JAZEERA | CHOIRUL