TEMPO.CO, Nouakchott - Presiden Mauritania Mohamed Ould Abdelaziz tertembak pada Sabtu waktu setempat, 13 Oktober 2012.
Dalam siaran langsung di televisi, Menteri Informasi Mauritania Hamdi Ould Mahjoub mengatakan, insiden itu terjadi karena patroli militer secara tidak sengaja menembak konvoi presiden.
“Saat konvoi presiden kembali ke ibu kota Nouakchott, rombongan ditembak oleh patroli tentara. Namun kondisi presiden tidak parah. Ia tertembak di bahu. Dan saat dibawa ke rumah sakit, beliau dapat berjalan tanpa kesulitan,” kata Mahjoub.
Abdelaziz langsung menjalani operasi untuk mengangkat peluru itu di rumah sakit militer. Hari ini kabarnya pria 55 tahun itu akan segera bertolak ke luar negeri, kemungkinan besar Prancis, untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Ratusan orang berkumpul di depan rumah sakit yang dijaga ketat aparat untuk mencari tahu kondisi terakhir presiden.
Presiden Abdelaziz berkuasa dengan kudeta militer pada 2008 di negara Afrika Barat tersebut. Ia memenangkan pemilihan presiden setahun kemudian setelah melakukan kesepakatan dengan oposisi.
BBC | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca Juga:
Berita dunia lainnya:
Keasyikan di Warnet, Pria Ini Tak Mandi 2 Bulan
Omongan Biden, #Malarkey, Jadi Trending Topic
Penggusuran di Cina Undang Keprihatinan
Gempa Arafura Terasa Hingga Darwin
Debat Cawapres AS, Ryan Sindir Diamnya Biden
Turki Akhirnya Lepaskan Pesawat Sipil Suriah