TEMPO.CO, Jakarta - Pekan lalu, tepatnya Kamis, 27 September 2012, Presiden Israel Benyamin Netanyahu mendesak dunia internasional mendukung penghentian produksi nuklir Iran. Kata Netanyahu, sangat penting mencegah Iran memproduksi senjata nuklir selama 15 tahun terakhir. Jalur diplomasi yang selama ini digelar ia anggap tidak berjalan baik. Bahkan Netanyahu menuduh Iran memanipulasi waktu negosiasi guna mengulur waktu demi mengembangkan program nuklirnya.
“Janganlah kita mengambil risiko karena setiap hari waktunya akan semakin mendekat. Kalau garis merah ditarik, Iran akan mundur," kata Netanyahu dalam pidatonya di Sidang Umum Persatuan Bangsa-Bangsa.
Netanyahu mungkin berkukuh tetap membenci Iran. Tapi, sejak berbulan-bulan lalu, sejumlah masyarakat Israel mulai menunjukkan sikap damai dengan warga Iran. Sikap rukun itu diperlihatkan melalui forum jejaring sosial Facebook bertajuk "Israel loves Iran PEACE & LOVE World gathering".
Menurut situs berita Jerusalem Post, beberapa pekan sejak dibuka, wadah diskusi itu sudah mengundang lebih dari 6.000 pemilik akun Facebook. Bukan saja Facebookers dari Israel, tapi juga yang menetap di Iran. Melalui forum ini, masyarakat kedua negara bisa saling bertemu dan berbincang. “Mereka tak hanya ngobrol. Dengan perangkat lunak bernama shaker, pengunjung bisa juga memesan minuman,” tulis Jerusalem Post, 26 Maret 2012.
"Israel loves Iran PEACE & LOVE World gathering" memang terbuka bagi siapa saja. Dan untuk warga Israel, akses forum ini bukanlah hal sulit. Tapi tidak begitu dengan masyarakat Iran. Sebab, mereka yang hidup di bawah kepemimpinan Presiden Ahmadinejad dilarang memiliki akun Facebook. Hanya orang Iran di luar negeri yang bisa mengakses Facebook. “Membuat akun Facebook adalah sebuah kejahatan di Iran,” kata Mohammad O'Zar Rez di Teheran.
Kata warga Iran yang tinggal di Amerika, Hegzibah, "Israel loves Iran PEACE & LOVE World gathering" merupakan forum yang sangat berguna bagi kedua negara untuk memahami masing-masing budaya. Dengan wadah ini, mereka bisa melihat apa perbedaan dan persamaan kedua negara itu. “Di sini kami dapat berbagi ide,” ujar dia.
Seorang penduduk Israel, Moshik, melemparkan pertanyaan di wadah ini, “Mengapa Ahmadinejad begitu membenci Israel?” Menjawab pertanyaan itu, O’Zar Rez mengatakan, semua disebabkan tanah Palestina. Mendapat jawaban begitu, Moshik berkata, ”Kami sendiri ingin masalah dengan Palestina segera berakhir.”
O’Zar Rez sendiri bercerita, pemerintah terus mengatakan pada masyarakat bahwa Israel adalah musuh Iran. Namun ia tidak juga setuju akan adanya bom nuklir. “Demi kemanusiaan, tidak ada yang berhak mendapatkan izin untuk memiliki bom nuklir,” ujarnya.
VICTORIA SIDJABAT | CORNILA DESYANA
Berita Terpopuler
Satu dari Lima Warga AS Pilih Tak Beragama
Piala Dunia Bikin Warga Jepang-Korea Saling Cinta
Meksiko Mengaku Bunuh Pemimpin Kartel Zetas
Perempuan Tertua di Dunia Meninggal
Afrika Selatan Punya ''Idola'' Kulit Hitam Pertama
Irak Beli Senjata dari Rusia Senilai Rp 48 Triliun