TEMPO.CO, Damaskus - Sebuah bom mobil meledak menghantam markas besar kepolisian di ibu kota Suriah, Damaskus, Ahad, 7 Oktober 2012, menyebabkan satu petugas kepolisian tewas.
Ledakan Ahad itu disebut oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad sebagai sebuah "serangan teroris". Kantor berita pemerintah mengatakan, bom meledak di dalam sebuah kendaraan di lapangan parkir gedung di Khaled bin al-Walid Avenue, Damaskus.
Sejumlah saksi mata mengatakan kepada kantor berita AFP ledakan bom disusul rentetan tembakan senjata api. "Ini merupakan ledakan terkini yang menimpa instalasi pemerintah di ibu kota."
Awal pekan lalu, militer Turki menembakkan senjat artilerinya ke wilayah Suriah sebagai bentuk balasan atas ulah Suriah yang mengirimkan tembakan senjata berat di kota perbatasan Turki, Akzalae. Akibat tembakan pasukan Bashar al-Assad tersebut, lima anggota keluarhga Turki tewas.
Walikota Akcakale, Abdulhakim Ayhan, mengatakan kepada wartawan, tembakan pasukan Suriah ke sebuah gedung publik, Ahad, tidak menimbulkan korban jiwa. "Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Militer Turki segera merespon serangan yang datang dari Suriah," kata Ayhan beberapa jam sebelum ledakan menghantam Damaskus.
Media turki mengatakan, tembakan pasukan Suriah ke gedung publik hanya menimbulkan kerusakan kecil, sebelumnya selurh penguni dievakuasi. Serangan balik Turki ini merupakan kedua kalinya sejak Suriah meluncurkan tembakan senapannya ke wilayah Turki,Rabu pekan lalu, ke Kota Akcakale, yang menyebabkan lima anggota keluarga tewas.
Koresponden Al Jazeera, Decrim Gurkan, melaporkan dari Akcakale, mengatakan, dia mendengar "enam tembakan" mortir yang ditembakkan pasukan Turki ke wilayah Suriah. "Tembakan pertama menimbulkan kepanikan tetapi hal itu tidak begitu lama. Situasinya kemudian redah," katanya.
"Masyarakat di sini berada di jalan-jalan, cafe, dan taman. Kami menanyakan kepada mereka apakan mereka takut, jawabnya mereka tidak tahu apa-apa," jelasnya. "Kami melihat sejumlah orang berkemas dan meninggalkan kota, khususnya keluarga yang tinggal dekat perbatasan."
Perdana Menteri Turkil, Tayyip Erdogan, memperingatkan Suriah, Jumat, 5 Oktober 2012, bahwa Turki tidak akan menghidari dari perang jika diprovokasi, namun hantam bom mortir Suriah terus saja menghantam wilayah Turki.
AL JAZEERA | CHOIRUL