TEMPO.CO, Yerusalem - Pengadilan Israel, Kamis, 4 Oktober 2012, menuduh seorang Palestina yang ditangkap Israel menyiapkan informasi untuk Hizbullah Libanon, termasuk strategi pengamanan Presiden Shimon Peres. Demikikan keterangan agen keamanan Israel, Shin Bet.
Dalam sebuah pernyataan, badan keamanan domestik Israel ini mengatakan Milad Mohammed Khatib dari Desa Majdal Krum, Palestina, telah menjadi mata-mata. Dia disangka melakukan kontak dengan agen musuh, membantu musuh di masa perang, serta melakukan konspirasi demi kepentingan musuh.
Badan ini mengatakan, selama dalam interograsi Khatib mengaku bahwa dia direkrut pada 2009 oleh Burhan Khatib, seorang warga Libanon yang tinggal di Denmark. Burhan Khatib meminta agar dia mendapatkan informasi mengenai lokasi pangkalan militer Israel, gudang senjata, pabrik alat pertahanan, dan detail jalur rutin yang dilewati presiden.
"Selain itu, dia diminta memberikan informasi tentang para politisi dan tokoh-tokoh publik lainnya, kemanan presiden, detail kendaraannya, dan data lainnya," kata Shin Bet. "Sebagai contoh, Milad Khatib menghadiri pengarahan atas rencana pengamanan Presiden Shimon Peres saat akan mengunjungi Majdal Krum pada Agustus lalu."
Jumlah warga Palestina yang tinggal di Israel mencapai 1,3 juta jiwa atau 20 persen dari total penduduk Negara Zionis. Negara Israel berdiri pada 1948. Pada 2006 lalu, Israel dan Hizbullah terlibat perang yang menewaskan lebih kurang 160 warga Israel, hampir seluruhnya adalah tentara.
AL AKHBAR | CHOIRUL
Terpopuler:
Militer Turki Gempur Wilayah Suriah
Nilai Mata Uang Iran Terjungkal
Penutur Bahasa Inggris Kuno yang Tersisa Meninggal
Turki Tegaskan Tak Sedang Memulai Perang
Fakta dan Fiksi dalam Debat Capres AS