TEMPO.CO, Teheran - Lusinan pengunjuk rasa menyerang Kedutaan Prancis di Teheran, Iran, Selasa waktu setempat, 2 Oktober 2012. Mereka memprotes film anti-Islam dan pemuatan kartun Nabi Muhammad di majalah mingguan Prancis.
Para pemilik toko dan warga di sekitar gedung kedutaan mengatakan pengunjuk rasa menghancurkan pos polisi di luar gedung kedutaan dan papan pengumuman di dinding kedutaan.
Mereka mengatakan polisi menahan 30 pengunjuk rasa yang terlibat penyerangan. Para saksi mata menolak mengungkap jati dirinya dengan alasan keamanan.
Baca juga:
Namun, seorang diplomat Prancis mengatakan demonstrasi selama 90 menit itu melibatkan tak kurang dari 15 orang. “Gedung kedutaan sendiri tidak rusak,” ujarnya. Dia mengatakan, sejumlah pemohon visa – yang seluruhnya warga Iran – terpaksa berlindung ke dalam kedutaan.
Sejak cuplikan fim Innocence of Muslims beredar di Internet, umat Islam di seluruh dunia marah. Sebagian melampiaskan kemarahannya dengan berunjuk rasa di Kedutaan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
Diplomat Prancis itu mengatakan unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, “Allahu Akbar”.
Baca juga:
Seperti dilansir kantor berita Fars, beberapa saat sebelumnya, unjuk rasa lebih besar berlangsung di dekat Universitas Teheran. Para pengunjuk rasa meneriakkan, “Matilah Amerika”, “Matilah Israel”, dan “Mereka yang menghina nabi harus dihukum”.
AP | SAPTO YUNUS