TEMPO.CO, Washington - Gedung Putih mengkonfirmasi telah menjadi sasaran serangan cyber. Namun peretas hanya berhasil membongkar jaringan yang tak begitu vital.
Seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Amerika Serikat bahwa tidak ada indikasi data yang hilang atau terhapus.
Sebuah kelompok bernama Free Beacon melaporkan peretasan terkait dengan pemerintah Cina. Gedung Putih tidak mengatakan jika serangan itu berasal dari Cina, dan menyebutnya baru percobaan peretasan yang dikenal di dunia maya sebagai spear-phishing.
Peretasan ini bekerja dengan mengirimkan e-mail palsu yang terlihat seperti korespondensi yang sah dengan link atau lampiran file ke situs web berbahaya.
"Jenis-jenis serangan ini sering terjadi dan kami memiliki langkah-langkah mitigasi mencegahnya," kata pejabat yang tidak berwenang untuk berbicara pada Associated Press dan media AS lainnya.
Peretas asal Cina meningkat di kantor-kantor pemerintah AS, termasuk Pentagon. "Upaya mereka terhadap Departemen Pertahanan adalah konstan," kata Laksamana Samuel Cox.
Pada tahun 2011, Google menyalahkan peretas Cina untuk upaya phishing terhadap akun Gmail beberapa ratus orang, termasuk pejabat pemerintah senior dan personil militer AS. November itu, pejabat senior intelijen AS untuk pertama kalinya secara terbuka menuduh Cina secara sistematis mencuri data berteknologi tinggi untuk keuntungan mereka sendiri.
BBC | TRIP B