TEMPO.CO, New York -- Mantan CEO penerbit Amerika Serikat terkemuka, Arthur Ochs Sulzberger, yang keluarganya memiliki New York Times, meninggal, Sabtu, 29 September 2012. Keluarga menjelaskan, Sulzberger meninggal dunia di Southampton, New York.
Putranya, Arthur Sulzberger Jr, menyatakan ayahnya merupakan salah seorang eksekutif dalam industri surat kabar yang paling dikagumi. "Dia, kapten tua yang tidak pernah mundur dari pertarungan, merupakan pembela kebebasan pers," kata Sulzberger Jr seperti dikutip BBC News.
The New York Times dibeli oleh kakek Sulzberger Sr, Adolph Och, pada 1896. Sulzberger Sr merupakan cucu satu-satunya dari Adolph Och. Sulzberger Sr memegang kendali gurita raksasa media ini sejak 1963. Selama kepemimpinan Sulzberger Sr, The New York Times memenangkan 31 Pulitzer, penghargaan bergengsi untuk jurnalistik di Amerika Serikat. Sulzberger memimpin The New York Times lebih dari satu dekade sebelum menyerahkan pengelolaan surat kabar ini kepada putranya pada 1992.
Pada 1971, Sulzberger Sr menyiarkan Pentagon Papers, dokumen rahasia yang menyebutkan kebohongan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Penerbitan dokumen secara berseri di The New York Times akhirnya membuat gusar Presiden Richard Nixxon dan meminta Times menghentikan pemberitaan ini dengan dalih keamanan nasional.
Namun surat kabar ini menolak dengan alasan Amandemen Pertama Konstitusi Amerika menjamin kebebasan berbicara. Sulzberger mengakui dia membaca lebih dari 7.000 halaman Pentagon Papers sebelum secara pribadi memutuskan menerbitkan dokumen ini di harian yang dia miliki.
Sulzberger Sr lahir di New York pada 5 Februari 1926 dan putra satu-satunya dari pasangan Hays Sulzberger dengan Iphigene Ochs Sulzberger. Dia memiliki nama masa kecil: Punch. Sulzberger tergabung dalam Korps Marinir Amerika di Perang Dunia II dan Perang Korea sebelum bergabung sebagai reporter di The New York Times pada 1951, setelah lulus dari Columbia College. Salah satu joke-nya yang terkenal adalah, "Kesimpulan saya sederhana, bekerja nepotisme."
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan Sulzberger Sr merupakan sosok yang percaya pada pentingnya independensi dan kebebasan pers. Salah satu yang tidak takut mencari kebenaran, memegang kekuatan dengan akuntabel, dan mengatakan kisah yang perlu untuk dikatakan.
WAYAN AGUS P | AP | GUARDIAN
Baca juga:
Edisi Khusus Gerakan 30 September
Cerita Anak Jenderal D.I. Panjaitan Soal G30S/PKI
Komentar Soeharto Usai Lihat Film Pengkhianatan G30S/PKI
Film Pengkhianatan G30S/PKI, Propaganda Berhasilkah?
Saat G30S, Bung Karno Teradang Kepungan Tentara