TEMPO.CO, Damaskus - Pasukan pemerintah Suriah melancarkan serangan mematikan di kawasan pertahanan pemberontak di utara Damaskus, Jumat, 28 September 2012.
Keterangan ini disampaikan lembaga pemerhati hak asasi manusia Suriah berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR). "Skala pertempuran di Aleppo berlangsung tak seperti biasanya," SOHR menjelaskan.
"Pasukan rezim menyerbu kawasan Barzeh, Jubar, dan Qaboon di Damaskus. Mereka memotong jalan dan menghancurkannya, serta menggeledah rumah warga. Mereka juga menahan sejumlah warga setempat," kata SOHR kepada kantor berita AFP.
"Rumah-rumah dan tempat usaha dihancurkan," kata Komisi Jenderal Revolusi Suriah (SRGC), salah satu jaringan gerakan bawah tanah kelompok oposisi. "Pasukan keamanan dan angkatan bersenjata menutup Qaboon dengan jumlah pasukan besar," SRGC menambahkan.
Rezim berkali-kali mengklaim berhasil "membersihkan" kawasan ini dari "para teroris" -sebutan untuk para pemberontak- tetapi bentrok senjata terus berlangsung tak pernah berhenti antara pasukan keamanan pemerintah dengan pemberontak.
Komite Koordinasi Lokal, jaringan aktivis lainnya, mengatakan bahwa di Barzeh, "Pemerintah mengerahkan pasukan militer dan tank dalam jumlah besar. Suara tembakan senjata api dapat terdengar dan warga setempat panik."
"Sedikitnya 38 orang tewas akibat tembakan senapan pasukan keamanan, Jumat," ujar Komisi Jenderal Revolusi Suriah seperti dikutip Al Arabiya.
Pada bagian lain, perempuran sengit yang belum pernah terjadi sebelumnya, Jumat, menghatam Kota Aleppo. "Pertempuran sengit berlangsung keras, belum pernah terjadi sebelumnya sejak Kamis. Bentrok senjata biasanya terjadi antara satu blok ke dua blok distrik lainnya, tetapi, kini pertempuran terjadi di beberapa front," kata Direktur SOHR Rami Abdel Rahman.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL