TEMPO.CO, Massachusetts - Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi memberikan kuliah umum di Harvard University di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat. Di depan ratusan mahasiswa, ia bersikeras dirinya bukan ikon.
"Saya tidak suka disebut sebagai ikon. Karena dari sudut pandang saya, ikon hanya duduk di sana," kata Suu Kyi selama kuliah itu. "Saya ingin Anda memikirkan saya sebagai seorang pekerja, pekerja keras. Bahkan di bawah tahanan rumah, saya harus bekerja sangat keras untuk hidup disiplin. Ini adalah soal kerja keras .... Silakan Anda lihat saya sebagai seorang pekerja keras."
Suu Kyi berada di AS untuk tur selama 17 hari, termasuk melakukan pertemuan dengan Presiden Barack Obama, menerima Medali Emas Kongres AS untuk upaya mempromosikan kebebasan dan demokrasi, dan bertemu dengan warga Myanmar.
Dia telah berbicara di beberapa kampus dan ia disambut bak selebriti.
Peraih Nobel Perdamaian 1991 ini terpilih pada bulan April 2012 untuk duduk di Majelis Rendah Parlemen Myanmar. Suu Kyi menyatakan ia sangat terkejut ketika seseorang menyarankan padanya untuk belajar seni berpolitik.
"Saya selalu melihat diri saya sebagai seorang politikus. Apa yang mereka pikir saya telah lakukan selama 24 tahun terakhir?" katanya.
Dalam materinya, pemimpin Liga Nasional Myanmar untuk Demokrasi ini mengatakan negaranya masih memiliki jalan panjang untuk menjadi negeri yang bebas. "Cara terbaik untuk menjadi warga negara yang benar-benar bertanggung jawab dalam masyarakat bebas adalah bertindak seolah-olah Anda sudah menjadi warga negara yang bebas dalam masyarakat bebas," kata Suu Kyi.
REUTERS | TRIP B
Berita lain:
Bekas Bos BNN Singapura Paksa Wanita Ini Oral Seks
Osama bin Laden Ternyata Buta Sebelah
Ahmadinejad Pidato di PBB, Delegasi AS Walk Out
''Film Innocence of Muslims Lebih Dasyat dari Bom''
Polisi Arab Saudi Tangkap Pria Syiah, 2 Tewas