TEMPO.CO, London - Hati-hatilah mengirim pesan singkat kalau tak ingin mengalami nasib seperti pemuda ini. Craig Evans dipenjara selama 18 bulan karena menghasut anak untuk terlibat dalam aktivitas seksual. Belakangan diketahui, semua kontak dalam ponselnya menerima kiriman SMS yang sebetulnya ditujukan pada kekasihnya itu.
Ia dibebaskan setelah hakim mendengar SMS itu terkirim secara acak, termasuk anggota keluarganya sendiri.
Sebelumnya, pelatih renang berusia 24 tahun ini mengetik "undangan" pada kekasihnya untuk melakukan hubungan intim, yang ia istilahkan dalam SMS-nya sebagai "kulit di dalam kulit".
Mungkin karena salah pencet, pesan yang ia tulis melalui Blackberry Messenger melenceng dan terkirim ke semua nomor kontaknya di ponsel itu. Di antara penerima teks adalah dua gadis berusia 13 dan 14 tahun, yang menyebabkan Evans, yang mengajar berenang di pusat rekreasi, ditangkap dan didakwa dengan tindak menghasut yang memicu anak untuk terlibat dalam aktivitas seksual.
Dia dipenjara selama 18 bulan di Birmingham pada bulan Juli.
Cerita berbalik di pengadilan pekan ini ketika pengacaranya pergi ke Pengadilan Banding di London untuk menyodorkan fakta baru. Mereka menyebut, kekurangcakapan Evans menggunakan Blackberry-lah yang menyebabkan hal itu terjadi.
Untunglah, hakim bisa menerima argumen itu dan sepakat bahwa Evans telah 'sesat jalan' dalam penggunaan telepon. Ia pun dibebaskan, setelah sebelumnya hukumannya sempat dikurangi selama sembilan bulan.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita lain:
Bekas Bos BNN Singapura Paksa Wanita Ini Oral Seks
Osama bin Laden Ternyata Buta Sebelah
Ahmadinejad Pidato di PBB, Delegasi AS Walk Out
''Film Innocence of Muslims Lebih Dasyat dari Bom''
Polisi Arab Saudi Tangkap Pria Syiah, 2 Tewas