TEMPO.CO, Kabul - Dua marinir Amerika Serikat, Sersan Joseph W Chamblin dan Edward W Deptola, diseret ke pengadilan kriminal karena kelakuannya dianggap kelewatan. Keduanya, menurut Korps Marinis AS, telah mengencingi dua mayat pejuang Taliban di Afganistan.
Pengadilan kriminal ini merupakan pengadilan yang pertama kali digelar sejak insiden tersebut menyeruak melalui siaran video di Internet. Dalam video itu tergambar jelas bahwa dua marinir bertindak tak senonoh dengan mengarahkan air urinenya ke mayat pejuang Taliban usai pertempuran. Aksi ini langsung mendapatkan reaksi keras dari berbagai penjuru dunia pada awal tahun ini.
Saat itu, Presiden Afganistan Hamid Karzai, menyebut aksi Sersan Joseph W Chamblin dan Edward W Deptola, sebagai tindakan "tidak manusiawi."
Selain mengencingi, kata Korps Marinir, kedua marinir ini juga memotret dan mengunggah kejadian tersebut. "Keduanya bakal diadili di Pengadilan Militer," Korps menegaskan.
Hasil investigasi Korps menunjukkan bahwa meskipun video tersebut beredar di Internet pada Januari 2012, tapi insiden itu sebenarnya berlangsung pada sekitar 27 Juli 2011, semenjak operasi militer AS di Provinsi Helmand, Afganistan.
Korps mengatakan pada 27 Agustus 2011, tiga marinir mengaku bersalah atas kejadian yang direkam dalam video. Selanjutnya, ketiganya dihukum dengan dakwaan melakukan perbuatan kriminal.
Sersan Chamblin dan Deptola juga dihadapkan pada sejumlah dakwaan karena dianggap telah melalaikan tugas, termasuk gagal mengawali marinir yunior, serta peredar peluncur granat, dan gagal menghentikan serangan ke kompleks marinir di Afganistan.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror
Taufiq Kiemas Kapok Koalisi dengan Gerindra
Tujuh Polwan Pernah Menyamar Jadi Pelacur Keyko
Pemilik Situs Triomacan2000 Dilaporkan ke Polisi
Kemenangan Jokowi Untungkan Siapa?