TEMPO.CO, Harare - Dibesarkan dalam kemiskinan dan kehilangan kedua orang tuanya pada usia belia tak menyurutkan semangat Maud Chifamba untuk maju. Prestasi akademiknya mencorong begitu ia bersekolah. Namun, ia harus meninggalkannya karena ketiadaan biaya.
Ia meneruskan pendidikannya secara otodidak. Kini, ia mencatatkan namanya sebagai mahasiswa termuda di Zimbabwe--serta seluruh Afrika bagian selatan, menurut departemen pendidikan negara itu.
Maud, yang lahir pada 19 November 1997, masuk fakultas ekonomi jurusan akuntansi di University of Zimbabwe, lembaga pendidikan tertua dan paling terhormat di negara itu. Ia juga berhak atas beasiswa senilai US$ 10 ribu.
"Aku benar-benar menikmatinya," katanya. "Yang aku dapatkan lebih baik daripada yang aku harapkan."
Maud tumbuh di kampung kumuh di Chegutu, Zimbabwe tengah. Ketika ia berusia lima tahun, ayahnya berpulang. Sang ibu menyusul beberapa tahun kemudian.
Dua saudaranya, karena kemiskinan keluarga, tak meneruskan sekolah dan bekerja di sebuah peternakan. Tak ada biaya membuatnya keluar dari sekolah formal dan belajar sendiri di rumah.
Berbekal tekad, Maud menempa diri lebih dari teman-temannya yang bersekolah di sekolah formal. "Saya belajar sangat keras," ujarnya mengingat.
Maud mengatakan, kematian orang tuanya membuatnya sadar bahwa ia harus berjuang menggambar masa depannya sendiri. "Ini benar-benar memotivasiku untuk bekerja lebih keras karena tidak ada yang mengurusku kecuali diriku di masa depan," katanya.
Kecerdasannya diendus oleh guru SD-nya. Ia kemudian memutuskan untuk memindahkan Maud ke kelas enam, dari yang semestinya kelas tiga. Saat berusia 9 tahun, dia lulus SD dengan nilai tertinggi.
Pendidikan SMP dan SMA-nya diselesaikan sendiri tanpa melalui jenjang formal. Kalaupun saudaranya harus keluar uang untuknya, itu untuk membiayainya menempuh ujian demi mendapatkan sertifikat kelulusan.
Kerja kerasnya terbayar Desember lalu ketika ia mencetak 12 poin dengan semua nilai A dalam ujian akhirnya. Dia secara otomatis dinyatakan masuk ke universitas bergengsi di Harare.
"Ini fenomenal, terutama jika Anda mempertimbangkan bahwa nilai A itu tidak didapat dari sekolah formal," kata Gershem Pasi, Komisaris Jenderal Otoritas Pendapatan Zimbabwe, lembaga yang sekarang mensponsori Maud menempuh pendidikan di universitas.
CNN | TRIP B